Indonesia Mengakui Israel Jika Palestina Merdeka dan Berdaulat

Anak - anak Palestina
Rindukan Kemerdekaan dan Kedaulatan
Bagi Negaranya.
IMPIANNEWS.COM (Indonesia)

Sehari telah keluar pengumuman tercapainya perjanjian damai antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel dengan Amerika Serikat sebagai mediator, Menteri Luar Negeri UEA Syekh Abdullah bin Zayid an-Nahyan Jumat pekan lalu menelepon Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Retno mengungkapkan hal itu melalui akun Twitter dua hari lalu. Dia bilang dirinya dengan Syekh Abdullah bin Zayid membahas mengenai isu Palestina, termasuk soal kesepakatan damai dicaapai antara UEA dan Israel.

Pada kesempatan itu, dia menegaskan kembali posisi Indonesia terhadap masalah Palestina. "Penyelesaian masalah Palestina-Israel harus berdasarkan resolusi-reolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa relevan dan parameter-parameter disetujui masyarakat internasional, termasuk solusi dua negara," kata Retno.

Ini berarti negara Palestina merdeka dan berdaulat adalah beribu kota di Yerusalem Timur dengan wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza, seperti sebelum Perang Enam hari 1967.

 Israel juga harus memindahkan semua permukiman Yahudi dari Tepi Barat sebab 250 permukiman itu melanggar hukum internasional.

UEA menjadi negara berpenduduk mayoritas mulim keempat mencapai normalisasi hubungan dengan Israel setelah Turki, Mesir, dan Yordania.

 Kebijakan dilakoni UEA, Mesir, dan Yordania itu melanggar hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi Liga Arab pada 2002 di Ibu Kota Beirut, Libanon, menyatakan negara-negara Arab baru akan mengakui eksistensi negara Zionis itu kalau Palestina sudah merdeka dan berdaulat lewat solusi dua negara.***