Australia Blokir Tawaran China untuk Membeli Perusahaan Susu Besar

ILUSTRASI. Bendera Australia.* /Pixabay/QuinceCreative/Pixabay

IMPIANNEWS.COM (Australia)

Australia mengatakan pada Selasa 25 Agustus, "akan bertentangan dengan kepentingan nasional" untuk mengizinkan perusahaan China membeli produsen susu utama, yang merupakan tanda terbaru dari memburuknya hubungan antara kedua negara.

Dikutip mantrasukabumi.com dari CNA, penjualan Lion Dairy and Drinks senilai US $ 430 juta yang saat ini dimiliki oleh Kirin Jepang kepada Mengniu Dairy telah menunggu persetujuan regulasi sejak November, tetapi perusahaan China tersebut menarik diri dari kesepakatan tersebut pada Selasa.

"Mengingat persetujuan ini kemungkinan tidak akan datang saat ini, Lion dan Mengniu Dairy telah sepakat untuk menghentikan proses penjualan saat ini," kata Lion dalam sebuah pernyataan.

Meskipun pengawas konsumen Australia sebelumnya telah menyetujui kesepakatan tersebut, Bendahara Australia Josh Frydenberg mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa penjualan "akan bertentangan dengan kepentingan nasional".

Surat kabar Australian Financial Review melaporkan bahwa sikap Frydenberg bertentangan dengan saran dari Badan Peninjau Investasi Asing dan departemennya sendiri.

Awal tahun ini, pemerintah Australia mulai memperketat aturan yang mencakup investasi asing di negara itu, dengan tindakan sementara yang memungkinkan peningkatan pengawasan atas pengambil alihan perusahaan lokal selama pandemi.

Baru tahun lalu, Mengniu yang berkantor pusat di Mongolia Dalam diberikan persetujuan untuk membeli salah satu produsen susu formula terbesar di Australia, yaitu Bellamy's.

Hubungan antara China dan Australia terus memburuk sejak Perdana Menteri Australia Scott Morrison bergabung dengan seruan AS untuk penyelidikan independen terhadap pandemi virus corona, yang pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di China tahun lalu.

China yang merupakan mitra dagang terbesar Australia, sejak itu mengancam kerugian ekonomi atas barang-barang Australia termasuk jelai dan daging sapi serta pariwisata dan pendidikan tinggi.

Baru-baru ini Beijing meluncurkan penyelidikan terhadap anggur Australia, menuduh negara itu menjual ke China dengan harga lebih murah dari pada di dalam negeri dan itu merupakan sebuah klaim yang ditolak oleh pemerintah Australia.**