Setelah AS dan Italia, Kini India dan Indonesia Dikhawatirkan Jadi Pusat Penyebaran Baru Virus Corona


IMPIANNEWS.COM -- Episentrum atau pusat penyebaran virus corona kemungkinan besar akan berpindah dan semakin banyak, termasuk di Indonesia, selama vaksin virus corona belum ditemukan.

Jepang dan Singapura diperkirakan akan mengalami peningkatan penularan COVID-19. Beberapa ahli khawatir episentrum coronavirus semakin banyak selama vaksin belum ditemukan.

Lebih dari 30 perusahaan dan institusi akademik sedang berusaha membuat vaksin.

Pernyataan ini dikeluarkan oleh ahli kesehatan publik yang memperingatkan masyarakat jika terlalu cepat kembali ke kehidupan normal, dunia justru akan lebih cepat mengalami gelombang kedua virus corona.

Direktur Jenderal Institut Vaksin Internasional di Korea, Jerome Kim, mengatakan, di tengah pelonggaran pembatasan aturan menjaga jarak, yang telah dilakukan beberapa negara dalam menangani virus corona, penularannya masih jauh dari garis akhir dan tidak dapat diprediksi.

"Wabah virus corona belum bisa dikatakan berakhir, sebelum betul-betul selesai. Ibarat angin yang selalu bergerak dan tanpa kita ketahui tiba-tiba menimbulkan api di belakang rumah kita," katanya.

"Karena penyebaran bisa dengan mudah terjadi. Misalnya melalui satu atau dua orang yang pergi jalan-jalan, kemudian terpapar virus corona, dan mereka membawa virus itu pulang ke rumahnya masing-masing."

Di negara-negara Asia, yang memiliki kepadatan penduduk tinggi, sulit untuk menerapkan aturan jaga jarak antara warganya.

Sebagai ahli yang mengamati situasi wabah virus corona di Asia dan Afrika, Profesor Rob Moodie, dari Sekolah Kesehatan Populasi di University of Melbourne, mengatakan warga harus berhati-hati ketika melakukan "physical-distancing" atau menjaga jarak antar individu.

"Kita akan segera menuju situasi... di mana kita harus menimbang apakah orang yang sudah sembuh sebetulnya lebih berbahaya daripada penyakit itu sendiri. Inilah dilema yang sedang kita hadapi sekarang," kata Profesor Rob.

Ahli kesehatan publik juga khawatir akan terjadi penularan yang tidak terkendali di tempat-tempat lain di Asia, sama halnya dengan di Afrika, yang artinya episentrum virus corona akan terus berpindah.

"Kemungkinan terjadinya besar," kata James Best, warga Australia yang juga profesor di Sekolah Obat Lee Kong Chian Singapura.

"Negara di Asia seperti India dan negara-negara Afrika bisa terjadi outbreak tidak terkendali, seperti yang sudah terjadi di China, Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat," katanya.

Dokter Jerome Kim mengatakan, selama vaksin atau tindakan preventif yang tepat belum ditemukan, kehidupan tidak akan kembali ke normal. "Sebaiknya [untuk sekarang] kita jangan berpikir bahwa kita bisa lolos dari kemungkinan pengulangan wabah COVID-19."

Kemana arah tren COVID-19 di Indonesia

Sejumlah ilmuwan Indonesia memproyeksikan angka kasus virus corona untuk bisa mengantisipasi situasi ke depan. Indonesia bisa jadi episentrum corona?

Beberapa ahli mengatakan, negara berpopulasi padat, termasuk India, Indonesia, dan Filipina, berada dalam posisi "rugi" karena sulit menerapkan aturan soal menjaga jarak antar warga dalam skala besar.

Tim SimcovID, yang terdiri dari sejumlah universitas dalam dan luar negeri, telah meluncurkan pemodelan terbaru yang mensimulasikan COVID-19 di Indonesia.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan mitigasi dengan membatasi aktivitas warga, dengan menutup sejumlah fasilitas publik hanya memperbolehkan mobilitas warga sekitar 50 persen penduduk.

Sementara jika langkah yang lebih ketat dengan cara supresi, seperti pemberlakukan denda, maka pergerakan warga hanya menjadi 10 persen.

Dengan strategi supresi, perkiraan angka kematian di Indonesia bisa ditekan sampai 120.000 jiwa. Namun jika langkah ini tidak diambil, maka angka kematian bisa mencapai 1,2 juta jiwa.

Sementara sebagai pengamat virus corona di Asia dan Afrika, Profesor Rob melihat peningkatan kasus yang baru-baru terjadi menunjukkan seluruh negara di seluruh dunia harus mengambil tindakan agresif untuk menghindari penyebaran dan memadamkan "titik api".

Ia menambahkan, kesuksesan setiap negara dalam melawan virus corona bergantung sepenuhnya pada kekayaan negara, pemerintah dan sistem kesehatan.

"Saya rasa kita akan menghadapi era COVID jauh lebih lama dari apa yang kita kira," kata dia. "Kita akan mengalami gelombang kedua, ketiga atau keempat - ini yang terjadi dengan Flu Spanyol."

Akankah episentrum COVID-19 kembali ke Asia?

Setelah jumlah infeksi meningkat secara perlahan dalam tiga bulan terakhir, Jepang telah mendeklarasikan status darurat dan bersiap menghadapi peningkatan tajam jumlah kasus COVID-19.

Pemerintah Singapura pekan lalu telah memperbanyak tindakan penanganan virus corona, termasuk menutup tempat kerja, sekolah, dan melarang aktivitas yang dianggap tidak penting, karena meningkatnya infeksi yang ditularkan dalam negara.

Profesor Teo Yik Ying, dari Sekolah Kesehatan Publik Saw Swee Hock di National University of Singapore, mendeskripsikan gelombang kedua kasus wabah virus corona sebagai proses kenaikan kasus cepat yang sangat mengkhawatirkan.

"Gelombang kedua virus corona sebenarnya berasal dari orang-orang Singapura, dan penduduk tetap yang baru kembali dari negara di mana terjadi penularan antar komunitas terjadi," kata Profesor Teo.

Ia mengatakan bahwa sistem kesehatan di Singapura dan Jepang harus siap menghadapi gelombang kedua. Singapura menurutnya sudah mengantisipasi kenaikan jumlah infeksi. ***

Name

. universitas,1,Aceh,135,ADVERTORIAL,1,Agam,91,Agama,216,Alumni,1,Artikel,161,Bali,1,Bandung,1,Batam,62,Batusangkar,1,Bencana,2,Berita Duka,6,Berita Internasional,4,Berita Nasional,218,Berita Sumbar,2,Bogor,1,BPBD,2,BPBD Sumbar,13,Budaya,1,Bukit tinggi,10,Catatan,214,Cerbung,1,Dharmasraya,274,Diary,1,Disdik Kota Padang,1,DPR RI,12,Dprd,1,DPRD Kab Solok,1,DPRD Padang,136,DPRD Sumbar,515,Duka,1,Ekonomi,6,Feature,1,Forum KNPI,1,Gorontolo,1,Hukum,60,IKIAD DPRD SUMBAR,1,IKW,2,Inspirasi,1,Internasional,2270,israel,2,Jabar,25,Jakarta,11,Jambi,1,Jawa Tengah,4,Jurnal,1,Kab,1,Kab. Mentawai,3,Kab. Solok,41,Kabar duka,2,Kabupaten Pariaman,48,Kabupaten Pasaman Barat,41,Kabupaten Solok,362,Kasus,20,KEPRI,117,Kesehatan,67,KNPI Sumbar,1,Kota Bukittinggi,853,Kota Padang,11,Kota Pariaman,1,Kota Payakumbuh,4618,Kota Solok,33,KRIMINAL,16,Lampung,1,Lifestyle,114,Lima Puluh Kota,588,Limapuluh Kota,1481,LMPI,2,LPM,1,MEDIA ONLINE INDONESIA ( MOI ),2,Mentawai,41,Motivation person aword,1,Nasional,3243,Nasional POLRI,1,New york,5,NTT,2,Olah Raga,5,Olahraga,313,opini,469,Organisasi,3,Ormas,1,pada,1,Padang,5381,Padang Panjang,90,Padang Pariaman,76,pakit,1,Papua,1,Pariaman,26,Pariwara,36,Pariwara / Perumda,1,PARLEMEN,5,Parlementeria,6,Parwisata,2,Pasaman,365,Payakumbuh,16,PDAM,2,Pemko,2,Pemko padang,22,Pemprov Sumbar,3,Pendidikan,969,Pendidkan,7,Pengumuman,5,Peristiwa,3,Pers sumbar,1,PERTANIAN,1,Perumda,319,Perumda /Pariwara,2,Perumda Advertorial,2,Perumda Advertorial /Pariwara,1,Pesisir Selatan,116,Peternakan,1,Piala Dunia Qatar 2022,12,Pilkada,5,Polda Papua,1,Polda Riau,1,Polda Sumbar,653,Politik,17,Politisi,4,Polres Agam,1,Polres Dharmasraya,1,Polresta Agam,2,Polresta Bukittinggi,2,Polresta padang,5,POLRI,395,Posek koto tangah,1,PP,1,PPID,1,PPWI,1,Religius,7,Reoni,1,Riau,10,rusia,2,Sawahlunto,32,Sea Games 30,2,Sejarah,1,Selebriti,1,Sepak Bola,12,Sijunjung,232,Solok Selatan,60,Sosial,1,Sulawesi Tengah,1,Sulawesi Utara,2,Sumatera Barat,5,Sumatera Selatan,2,Sumbar,769,Taiwan,1,Tanah Datar,4,Tanahdatar,94,TdS 2019,10,TERORIS,1,tn,1,TNI,329,Uighur China,1,UIN Imam Bonjol Padang,1,UMKM,1,Universitas,581,UNP,2,Wanita Karir,28,Wisata,11,
ltr
item
Impiannews: Setelah AS dan Italia, Kini India dan Indonesia Dikhawatirkan Jadi Pusat Penyebaran Baru Virus Corona
Setelah AS dan Italia, Kini India dan Indonesia Dikhawatirkan Jadi Pusat Penyebaran Baru Virus Corona
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw8K5s4GFOvpn71lbYjrIBAqwIeIpOvcJJNPbuifjPZapVheBvkI_IPn-NF1SB0TUCIxpCgzvA1XlHxDpsCkR5tK3imzf9vQCmloefVHT55y1kwGqLECXh46YsJpGSSEBSv7hJHIgXjeQj/s640/20200416_222152.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw8K5s4GFOvpn71lbYjrIBAqwIeIpOvcJJNPbuifjPZapVheBvkI_IPn-NF1SB0TUCIxpCgzvA1XlHxDpsCkR5tK3imzf9vQCmloefVHT55y1kwGqLECXh46YsJpGSSEBSv7hJHIgXjeQj/s72-c/20200416_222152.jpg
Impiannews
https://www.impiannews.com/2020/04/setelah-as-dan-italia-kini-india-dan.html
https://www.impiannews.com/
https://www.impiannews.com/
https://www.impiannews.com/2020/04/setelah-as-dan-italia-kini-india-dan.html
true
908258375028329478
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content