Arfian Buka Iven Gelaran Sipak Rago Batigo Sentuh Milenial Diikuti 35 Tim

IMPIANNEWS.COM (Padang).

Permainan tradisional “Sipak Rago” sekarang tidak hanya dimainkan anak nagari atau para pandeka di lingkungan tertentu saja. Padang City Creative Forum (PCCF) mulai memperkenalkan lebih luas permainan khas Minang itu di kalangan milenial.

Sebanyak 35 tim dari tiga kecamatan di Kota Padang ditambah tim dari Kabupaten Padang Pariaman ambil bagian dalam perhelatan Sipak Rago yang digagas PCCF di Kupi Batigo, Rabu (19/02/2020). Gelaran sipak rago ini difasilitasi Batigo Hub yang kerap jadi wadah berkumpul lintas komunitas di Kota Padang.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Padang Arfian yang membuka iven ini secara resmi, menyambut baik menggeliatnya permainan sipak rago. Ini fenomena positif dalam upaya pelestarian seni dan budaya yang dimiliki.

“Semakin dikenalnya permainan sipak rago di kalangan milenial adalah fenomena positif dalam rangka pelestarian kekayaan seni dan budaya yang kita miliki,” kata Arfian.

Ia mengapresiasi dan berterima kasih kepada PCCF dan Batigo Hub yang menginisiasi iven tersebut. Pihaknya mendukung untuk diadakannya iven sipak rago yang lebih besar lagi agar permainan atau olahraga tradisional khas Minang itu semakin membumi.

“Kami mendukung untuk gelaran sipak rago yang lebih besar. Jika para pegiat dan komunitas sipak rago yang ada sepakat, kita rencanakan untuk tahun depan,” ujarnya.

Lebih lanjut , Arfian menambahkan, sebelumnya sipak rago juga sudah menjadi item kegiatan pada rangkaian Festival Siti Nurbaya. Sayangnya, masih berpusat di Nagari Pauh IX dengan peserta yang terbatas.

“Kami ingin pada festival Siti Nurbaya 2020, sipak rago bisa diikuti oleh tim yang lebih banyak dari berbagai daerah di Sumatera Barat,” ulasnya.

Selain Kadisparbud Arfian, dalam kesempatan ini hadir tokoh masyarakat yang juga pegiat adat budaya, Irwan Basir Datuk Rajo Alam. Dia memberikan motivasi kepada peserta dan pengunjung di Kupi Batigo terkait mempertahan filosofi dan nilai – nilai kearifan lokal.

“Sipak rago adalah permainan yang sarat filosofi. Selain ajang mengasah kepekaan dan spontanitas gerakan silat, permainan ini juga ajang pergaulan dan silaturahim. Dulunya, sipak rago dimainkan para pemuda pada saat – saat menjelang petang atau menjelang waktu berbuka pada bulan puasa,” paparnya.

Pembina PCCF Mulyadi Muslim mengatakan, kegiatan – kegiatan seperti ini memang terus didorong dalam rangka menumbuhkan ekonomi kreatif. Senada dengan itu, pembina PCCF yang lain , Yulfiadei Adek yang juga owner Kupi Batigo serta Khalil Chanigo menyebut kegiatan ini akan dibuat lebih sering dan lebih besar lagi.

“Menghadirkan permainan positif, sekaligus sebagai kegiatan olahraga tidak harus berbiaya besar. Kenapa kita tidak perkenalkan siak rago kepada milenial. Disamping murah, ini juga suatu pelestarian budaya,” sebut Yulfiadi.

Adapun iven sipak rago Batigo ini akan digelar selama tiga hari. Untuk pemenang, panitia menyiapkan hadiah yang cukup menarik. (ydt)

#tafch
#arfian

Post a Comment

0 Comments