SBY Curhat akan Pindah Ibu Kota, tapi Beda dengan Jokowi

IMPIANNEWS.COM (Jakarta).

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam pidato refleksi akhir tahun, SBY mengatakan bahwa ketika Demokrat berada di pemerintahan, selaku Presiden dirinya juga pernah memikirkan untuk membangun pusat pemerintahan yang baru.

Namun konsep yang dia ingin gagas memang sedikit berbeda. Pusat pemerintahan baru yang dipikirkannya dulu terletak di Kawasan Jawa Barat.
 Jarak tempuh sekitar 1,5 jam dari Jakarta menuju ke arah timur.

“Konsep ini seperti yang dilakukan Malaysia yang membangun Putra Jaya sebagai pusat pemerintahan baru, di luar Kuala Lumpur. Setelah kami pikirkan dan olah selama dua tahun, rencana ini kami batalkan,” ujar SBY di JCC, Jakarta, Rabu (11/12).

Menurut SBY, pembatalan pemindahan ibu kota adalah mengenai anggaran besar yang belum tersedia. Sementara banyak sasaran pembangunan yang lebih mendesak. Di samping itu, ada faktor lingkungan (amdal) yang tidak mendukung. Hal ini tentu tidak boleh diabaikan.

“Karenanya, Demokrat sangat mengerti jika Presiden Jokowi juga memiliki pemikiran yang serupa. Beban jakarta memang sudah terlalu berat, melebihi daya dukung yang dimilikinya,” katanya.

SBY meyakini pemerintah sangat tahu bahwa membangun sebuah ibu kota hakikatnya adalah membangun kehidupan. Membangun sistem. Bukan sekadar membangun infrastruktur fisik.

Mengenai pembangunan yang memakan biaya besar, Demokrat mengingatkan agar perencanaan strategis pemerintah benar-benar disiapkan dengan saksama. Misalnya, konsepnya seperti apa, jadwal pembangunan, berapa besar biaya, dan dari mana anggaran diperoleh.

Dilansir dari JawaPos.com,
“Apakah betul ada pemikiran untuk menjual aset-aset negara dan bahkan utang ke luar negeri untuk membiayainya,” tanyanya.

Hal-hal inilah yang ingin Demokrat dengar. SBY yakin rakyat Indonesia juga ingin mendengar dan mengetahuinya. Banyak contoh di dunia, negara yang berhasil dan gagal dalam membangun ibu kota yang baru.

“Tentu kita ingin menjadi negara yang berhasil dalam membangun ibu kota baru ini,” ungkapnya.

Di tengah perkembangan ekonomi global yang tidak menggembirakan, juga ekonomi Indonesia sendiri yang menghadapi tekanan, perencanaan dan kesiapan pemerintah harus paripurna. Memindahkan dan membangun ibu kota baru adalah sebuah mega proyek.

 “Jadi tidak boleh meleset, harus sukses,” pungkasnya.(**)


Post a Comment

0 Comments