Kampung KB Bukit Karan, Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan mencuri perhatian Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pasalnya, ini satu-satunya kampung KB yang terbentuk dari inisiatif lurah bersama kelompok kerja (Pokja) di wilayah tersebut secara mandiri.
Terbentuknya Kampung KB Bukit Karan diapresiasi Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN RI Nofrijal dan Kepala BKKBN Perwakilan Sumatera Barat Syahruddin. Kedua pejabat ini mengakui Kampung KB Bukit Karan istimewa karena sangat cepat perkembangannya, meskipun belum banyak mendapat intervensi lintas sektor.
“Kampung KB Bukit Karan istimewa, karena terbentuk dari kesadaran warga yang dimotori lurah bersama pokja,” kata Sestama Nofrijal saat pertemuan dengan kader Kampung KB Pagang Dalam baru-baru ini.
Rencananya, Bukit Karan diusulkan menjadi salah satu lokus kunjungan para tamu peserta Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2020 nanti. Bahkan, Bukit Karan akan diusulkan untuk dikunjungi Presiden RI Joko Widodo pada perhelatan nasional tersebut.
“Keberadaan Kampung KB Bukit Karan ini agar menjadi inspirasi bagi peserta dari 34 provinsi untuk berbuat yang sama di daerah masing-masing,”imbuhnya.
Adapun sang inspirator pembentukan Kampung KB Bukit Karan, ialah Lurah Rawang, Andi Amir yang sebelumnya juga sukses membesut Kampung KB Berok Gunung Pangilun sebagai percontohan Sumatera Barat.
Kepada wartawan, Andi Amir menuturkan, sejak Maret 2019 bertugas di Kelurahan Rawang dirinya mulai melihat potensi-potensi wilayah kerjanya. Terdapat satu wilayah, yaitu RW VI yang berpotensi untuk pengembangan pariwisata dan seni budaya, namun kondisinya masih tertinggal dari segala sisi.
“Secara geografis RW VI bagus untuk pariwisata didukung pula seni budaya gamad yang hidup di sini. Sayangnya, dari sisi ekonomi, pendidikan dan kesehatan serta infrastruktur sanitasi di wilayah ini sangat rendah,” tutur Andi Amir saat meninjau Bukit Karan, Rabu (13/11/2019).
Tidak ingin membiarkan warganya tertinggal dari semua aspek, Andi Amir mencari solusi untuk memperbaiki kondisi tersebut. Ia mulai memberikan pemahaman kepada warga terkait program pemerintah untuk peningkatan kesejahteraan.
“Melalui tokoh-tokoh masyarakat, kami berupaya memberikan pemahaman terhadap warga. Sampai akhirnya terbentuk kelompok kerja (Pokja) yang terdiri tokoh masyarakat dan para kader,” ulasnya.
Setelah terbentuk Pokja, lanjut Andi Amir, dilanjutkan pembinaan sambil berjalan. Alhasil, dengan sendirinya mulai tumbuh keasadaran warga, seperti melaksanakan kegiatan gotong – royong untuk kebersihan lingkungan, olahraga bersama dan respon positif terhadap program-program pemerintah yang disampaikan.
“Dengan sendirinya kesadaran masyarakat tumbuh dan merespon positif program-program yang disampaikan,” ujarnya.
Bermula dari situ, Andi Amir mendeklarasikan wilayah RW VI Bukit Karan sebagai Kampung KB yang merujuk pada program Kampung KB secara nasional.
“Beberapa waktu berjalan, baru kami koordinasikan tentang pembentukan Kampung KB ini ke dinas terkait dan BKKBN. Gayung bersambut, kita mendapat dukungan bahkan diapresiasi sebagai sebuah inovasi karena membentuknya secara mandiri,” sambung Andi Amir.
Dalam waktu dekat, kata Lurah Terbaik Kota Padang 2018 ini, banyak pembangunan yang akan diarahkan ke Bukit Karan melalui OPD dan pihak ketiga.
“Diharapkan intervensi lintas sektor ini akan benar-benar membebaskan wilayah ini dari cap marjinal dan tertinggal,” tukasnya.
Adapun dalam kesempatan hari ini, Lurah Andi Amir mendampingi kunjungan Kasi Kesertaan Ber-KB, Misnawati dan Kasi Layanan Ber-KB, Endang K dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk, Kelurga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang. Selain kunjungan ke warga juga dilakukan kunjungan ke rumah data kampung KB setempat.(dr)
0 Comments