Demi meningkatkan sektor pariwisata, pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat, berkeinginan untuk menjadi destinasi heritage tourism, layaknya provinsi lain di Indonesia.
Keinginan tersebut sudah mulai dirancang oleh beberapa pihak, baik pemerintah, akademisi, maupun komunitas-komunitas yang ada di Kota Padang.
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Andalas yang bekerja sama dengan pemerintah Kota Padang misalnya mengadakan acara bertajuk “Kota Tua Bacarito” di kawasan Kota Tua Padang, Kamis (14/11/2019).
Diskusi Kota Tua Bacarito dikemas dengan acara santai ala milenial. Dimulai dengan walk-talk, berjalan keliling kota tua Padang dipandu oleh Komunitas Padang Heritage.
Selama perjalanan, dijelaskan bagaimana sejarah dari bangunan-bangunan yang ada di sepanjang Kota Tua Padang. Acara diakhiri dengan sesi talkshow yang menghadirkan Ketua Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Wilayah Sumatera Barat Yulsi Munir, Koordinator Padang Heritage Bayu Haryanto, Chief Marketing Officer (CMO) Info Sumbar, Emen, dan Pakar Branding Sumatera Barat, Haris Satria.
Acara yang ramai dihadiri kawula muda itu ditujukan sebagai langkah Kota Padang menuju kota dengan heritage tourism.
“Selama ini masyarakat tahu bahwa kota tua itu hanya ada di Jakarta, padahal Kota Padang punya kota tua tersendiri dan sudah lama ada. Untuk itu, kami terpikir untuk membuat acara ini, sekaligus membranding kota tua di Padang,” ujar Galih, ketua pelaksana Kota Tua Bacarito.
Acara tersebut digelar di area skatepark, pelantaran Kota Kua Padang. Dengan suasana ala kota tua, para peserta acara duduk bersama di pelantaran.
Wakil Wali Kota Padang, Hendri Septa, mengaku yakin bahwa Kota Padang bisa menjadi destinasi heritage tourism dalam waktu dekat.
“Harus bisa! Kita semua harus bekerjasama menjadikan Kota Padang sebagai kota heritage,” ungkap Hendri.
Hal yang sama juga diungkapkan Yulsi Munir, “Padang sangat bisa menjadi kota heritage tourism. Tapi tentu masih banyak pekerjaan rumah yang mesti dilakukan."
Dilansir dari haluan.co, kawasan Kota Tua Padang telah ada sejak lama, kondisi bangunan peninggalan perlu diperbaiki untuk menambah estetika. Namun keaslian kawasan harus tetap dijaga.
Mengingat Kota Padang yang sudah berumur 350 tahun, peninggalan-peninggalan sejarah yang ada berpotensi besar untuk dijadikan objek wisata kota tua.
“Kota Padang adalah kota bersejarah, kolonial datang ke sini dan melihat Padang sebagai kota yang strategis. Banyak gedung-gedung tua, peninggalan zaman dahulu,” kata Hendri.
Nantinya berbagai acara akan dihelat untuk lebih memperkenalkan kota tua kepada publik. Hendri juga mengimbau masyarakat untuk dapat berkontribusi dalam mencapai heritage tourism tersebut.
“Hidupkan kembali kota tua Padang, untuk kita dan anak cucu kita,” tukas Hendri menutup sesi talkhsow-nya.
0 Comments