Payakumbuh, --- Yayasan Pendidikan Islam Mutiara Hati Kota Payakumbuh menggelar shalat Istisqa (mohon hujan) di halaman kampus yang terletak di kelurahan Subarang Batuang Kecamatan Payakumbuh Barat Kota Payakumbuh ini. Pelaksanaan shalat istisqa diikuti siswa Sekolah SD IT dan SMP IT Mutiara Hati Kota Payakumbuh, serta majlis guru sekolah Mutiara Hati, Kamis 19 September 2019.
Ketua Yayasan Mutiara Hati Yohandriwati Syamsu melalui Kepala sekolah SDIT Mutiara Hati Marnita Indra Dauly kepada impiannews.com menerangkan bahwa sholat isitisqa dilangsungkan untuk menginsafi dosa-dosa dan memohon kepada Allah Yang Kuasa agar diturunkan hujan di Kota Payakumbuh. Hal ini dilakukan karna sudah satu minggu belakangan ini Kota Payakumbuh diselimuti kabut asap yang cukup tebal. Akibatnya beberapa siswa menderita sakit akibat kabut asap ini.
"Pelaksanaan sholat istisqa pagi ini di Mutiara Hati Fullday school diikuti siswa TK, SD dan SMP. Bertindak selaku imam ustadz Edo Wahyudi alhafizh, sedangkan khatib ustadz Jasmawardi, S.H.I. Mari kita berdoa dan berharap semoga turun hujan dan membasahi bumi Allah ini," ucap harap ustadzah yang akrab disapa Ita.
Dikatakan, dari data terbaru yang dihimpun hingga Kamis pagi 19 September, tercatat 60 orang siswa dan 12 guru terkena dampak kabut asap ini. Dampaknya berupa batuk, sakit mata yang perih, sakit kerongkongan, serta dampak yang lainnya.
"Dari 60 orang siswa tersebut, rawat inap satu orang dan selebihnya rawat jalan,"terang Ita
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh AH Agustion saat diwawancarai media di seputaran Payakumbuh Agro Expo 2019, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah yang diambil Mutiara Hati. Diterangkan Agustion, bahwa pihaknya akan menghadap Walikota Payakumbuh untuk melaporkan korban dan kondisi terkini siswa akibat dampak kabut asap. Dirinya hanya akan menunggu perintah Walikota. Kesempatan itu Agustion menyampaikan 4 pesan kepada jajaran Diknas, "bahwa Diknas berencana akan melaksanakan shalat istisqa secara serentak di sekolah masing-masing atau bergabung dengan masyarakat kelurahan setempat. Kemungkinan minggu depan. Sesuai dengan edaran yang sudah dikirim untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Tetaplah memantau kondisi peserta didik secara intens dan Kalau ada indikasi terpapar akibat kabut asap agar sesegera mengambil langkah pertolongan medis,"terang singkat AH Agustion saat itu.(ul)
