Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah bersumpah bahwa ia akan menganeksasi atau mengambil dengan paksa tanah bagian lain dari Tepi Barat setelah ia kembali menjabat pekan depan.
Netanyahu mengatakan, ia akan menerapkan kebijakan kedaulatan Israel atas Lembah Yordania dan Laut Mati Utara. Ide Netanyahu ini didukung oleh partai sayap kanan di Israel.
"Ada satu tempat di mana kita dapat menerapkan kedaulatan Israel segera setelah pemilihan," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi, dilansir dari laman BBC, Rabu (11/9).
"Jika saya terima dari Anda, warga negara Israel, mandat yang jelas untuk melakukan itu, hari ini saya mengumumkan niat saya untuk menerapkan, dengan pembentukan pemerintahan selanjutnya, kedaulatan Israel atas Lembah Jordan dan Laut Mati utara," lanjutnya dalam pidato.
Netanyahu juga mengatakan, dia akan menganeksasi semua permukiman Yahudi di Tepi Barat, tetapi ini perlu menunggu sampai penerbitan rencana yang sudah lama ditunggu-tunggu oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk perjanjian damai antara Israel dan Palestina.
Ia menambahkan apa yang disebut "Kesepakatan Abad Ini" oleh Trump mungkin akan diterbitkan dalam beberapa hari setelah pemilihan dan memperingatkan bahwa oposisinya tidak akan dapat mencegah kebijakan tersebut.
Netanyahu, yang memimpin partai sayap kanan Likud, berkampanye menjelang pemilihan umum pada Selasa depan. Jajak pendapat menunjukkan bahwa Likud berkutat dengan partai oposisi Partai Biru dan Putih, dan mungkin berjuang untuk membentuk koalisi yang berkuasa.
Ide ankesasi Netanyahu ini ditanggapi oleh diplomat Palestina Saeb Erekat yang mengatakan aneksasi hanya akan mengubur harapan perdamaian. Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967, tetapi kemudian berhenti melakukan aneksasi.
0 Comments