Mei 2019, Padang Alami Inflasi 0,86 persen dan Bukittinggi 0,78 persen

IMPIANNEWS.(Padang). 

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Mei 2019 secara umum berfluktuasi. Di Kota Padang pada bulan Mei 2019 terjadi inflasi sebesar 0,86 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 140,56 pada bulan April 2019 menjadi 141,77 pada bulan Mei 2019. Laju inflasi tahun kalender Kota Padang sampai Mei 2019 terjadi sebesar 1,43 persen. Sedang laju inflasi year on year (Mei 2019 terhadap Mei 2018) sebesar 2,86 persen," papar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Dr. Ir. Sukardi, M.Si. di gedung BPS JL. Khatib Sulaiman No. 48, Padang, Ruang Vicon Gedung 1 lantai 2, Senin Siang (10/06/2019).

Lebih lanjut, Kota Bukittinggi pada bulan Mei 2019 mengalami  inflasi sebesar 0,78 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 131,51 pada bulan April 2019 menjadi 132,54 pada bulan Mei 2019.  Laju Inflasi tahun kalender sampai bulan Mei 2019 sebesar 0,52 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Mei 2019 terhadap Mei 2018) adalah sebesar 2,98 persen.


" Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya kenaikan harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran yakni: kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 3,06 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,22 persen; kelompok sandang sebesar 0,39 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,50 persen. Sementara kelompok yang mengalami penurunan harga adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,38 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03," terang Sukardi.



" Di Kota Bukittinggi, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada semua kelompok pengeluaran yakni: kelompok bahan makanan sebesar 2,24 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,29 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,15 persen; kelompok sandang sebesar 0,40 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,44 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,50 persen,' katanya.

Lebih rinci, Sedangkan komoditas penentu inflasi dan deflasi ada pada berapa komoditas yang mengalami peningkatan harga selama bulan Mei 2019 di Kota Padang antara lain; cabai merah, angkutan udara, bawang putih, pepaya, udang basah, ayam hidup, daging ayam ras, daging sapi, jengkol, jeruk, dan beberapa komoditi lainnya. Komoditas yang mengalami peningkatan harga di Kota Bukittinggi adalah cabai merah, kentang, daging ayam ras, bawang putih, jeruk, belut, gula pasir, angkutan antar kota, laptop/notebook, petai, dan beberapa komoditi lainnya.


Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga selama Mei 2019 di Kota Padang diantaranya: batu-bata/batu tela, makanan ringan/snack, beras, besi beton, seng, minyak goreng, ikan asin belah, kelapa, tomat sayur, tauge/kecambah, dan beberapa komoditi lainnya. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga di Kota Bukittinggi antara lain: ikan tongkol/ambu- ambu, bawang merah, beras, minyak goreng, ikan tuna, ikan kembung/gembung/banyar, sabun cair/ cuci piring, cumi-cumi, taucho, dan beberapa komoditi lainnya.



Terkait Andil Kelompok Pengeluaran pada Inflasi/Deflasi,Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Dr. Ir. Sukardi, M.Si. memaparkan,"  Inflasi  di  Kota  Padang  pada  bulan  Mei  2019,  disebabkan  adanya  andil/sumbangan  inflasi pada sebagian besar kelompok pengeluaran yakni: kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,79  persen;  kelompok  transpor,  komunikasi  dan  jasa  keuangan  sebesar  0,09  persen;  kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,04 persen; kelompok sandang sebesar 0,02 persen; serta kelompok kesehatan; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mendekati 0,00 persen. Sedangkan kelompok penyumbang deflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,08 persen, " paparnya.


" Di Kota Bukittinggi pada bulan Mei 2019, semua kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,55 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06 persen;  kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar; kelompok sandang; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03 persen; serta kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen, " pungkasnya.     
(BPS Sumbar/tf)