Anak Didik Diduga Jadi Korban Cabul dan Sodomi Oknum Guru Honorer

terungkap dari perangkat nagari diwilayah  disekolah tersangka VY mengabdi. Walinagari setempat,  Syafri pada Minggu (31/3) siang mengatakan, berdasarkan laporan bawahannya yaitu dari kepala jorong,  korban pelecehan seksual tersebut lebih dari 20  orang
IMPIANNEWS.COM (Limapuluh Kota). 

Dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru honorer di salah satu sekolah dasar negeri sekitar Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota terus didalami. Bahkan, yang paling mengejutkan, ternyata korban dari aksi bejat  tersangka berinisial VY (28) tersebut, tidak belasan korban. Melainkan mencapai puluhan anak laki-laki. Dari tingkat SD, SMP serta SMA

Hal itu terungkap dari perangkat nagari diwilayah  disekolah tersangka VY mengabdi. Walinagari setempat,  Syafri pada Minggu (31/3) siang mengatakan, berdasarkan laporan bawahannya yaitu dari kepala jorong,  korban pelecehan seksual tersebut lebih dari 20  orang. “Korbannya banyak, 20 an lebih.  Kepala Jorong lebih tau soal ini,”terang Syafri ketika dihubungi Haluan.

Sedangkan Z Datuak Batang, Kepala Jorong yang berada di wilayah lokasi sekolah membenarkan hal tersebut. Menurut Z Datuak Batang, korban dari aksi bejat VY tersebut mencapai 30 orang lebih.   Z Datuak Batang sempat menanyakan ke masing-masing korban terhadap pengalaman pahit yang mereka alami.

“Korbannya sebenarnya banyak, tetapi dilindungi oleh masing-masing orang tua. Ada  sekitar 30 lebih,”terang Z Datuak Batang. Berdasarkan pengakuan korban ke Z Datuak Batang, ada yang dicabuli pelaku VY berkali-kali sampai tak terhitung lagi. Saat menjalankan aksi bejatnya, terang Z Datuak Batang, tersangka memegang alat kelamin korban. Selain itu, tersangka VY  tak malu-malu menyuruh korban untuk memegang alat kelaminnya bahkan sampai di sodomi.  

“Ada korbannya sekarang sudah kelas 1 SMA, dicabuli tersangka saat korban masih duduk di kelas VI SD. Korban ini mengaku dicabuli berkali-kali sampai tak terhitung lagi. Ada juga korban lain yang dicabuli  sampai 30 kali. Kejadian ini, dilakukan pelaku sejak 4 setengah tahun lalu,”ungkap Z Datuak Batang.

Diterang Z Datuak Batang, enggannya sebagian orang tua korban  untuk melaporkan tersangka VY ke petugas , disebabkan orang tua merasa  takut akan aib keluarga terhadap anak mereka yang jadi korban bejat  VY.  “Korban masih banyak,masih banyak yang menutup-nutupi,”ucapnya.

Sementara, Kapolres Payakumbuh AKBP Endrastiawan dan  Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Ilham melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Aiptu Hendra Gunawan pada Minggu (31/3) sore mengatakan, masih melakukan pengembangan terhadap kasus cabul oknum guru VY.

Sepekan sejak terbongkarnya kasus cabul dan sodomi tersebut, Polres Payakumbuh masih menetapkan satu tersangka. “Masih dalam pengembangan. Sampai hari ini masih satu tersangka, korban masih sebanyak 12 orang diantaranya ada yang disodomi tersangka,”terang Aiptu Hendra Gunawan.

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota Indrawati, menyesalkan prilaku bejat VY terhadap anak didik. Seharusnya, ucap Indrawati, VY memberikan contoh yang baik kepada anak didik. Terhadap kasus tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota memecat VY sebagai guru honorer di SD Negeri tersebut dan   menyerahkan sepenuhnya proses hukum yang dihadapi tersangka.

Menurutnya, kasus cabul  merupakan tamparan keras terhadap dunia pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota. “Kita sudah lama melarang guru kegiatan les disekolah. Kedepan, tidak boleh lagi, les apapun dilakukan disekolah. Ini kita larang,”tegas Indrawati.

Selain itu, Dinas Pendidikan Limapuluh Kota juga sudah mengosongkan  rumah dinas yang ditempati tersangka VY bersama keluarganya. “Rumah dinas tersebut sudah dikosongkan. Pelaku juga sudah dipecat,”terang Indrawati.

Terbongkarnya kasus cabul serta sodomi yang dilakukan VY, berawal dari ungkapan para korban saling ejek yang pernah ditiduri tersangka. Perkataan murid SD itu, terdengar oleh warga dan dilaporkan ke orang tua sampai ke Polres Payakumbuh.

VY ditangkap pada Sabtu (24/3) pekan lalu dirumah dinas  SD Negeri tempat dia berkarir di Kecamatan Payakumbuh. VY memiliki satu anak dan satu istri serta berstatus guru honorer sejak 5 tahun lalu. Di sekolah, VY juga adalah operator serta guru agama.

Pada Sabtu dan Minggu VY mengadakan les di berbagai ruangan kelas sekolah. Persis dihari yang sama, istri tersangka selalu pulang kampung dan saat itu lah VY melancarkan aksi cabulnya ke anak didik.  (rel/tim)