IKI PTPN VII dan IIP BUMN Peduli UMKM


Wakil Ketua IKI PTPN VII Ny. Sari Sudarto mengatakan dilaksanakan kunjungan ke sentra kripik dan kelompok petani jamur
IMPIANNEWS.COM (Lampung Selatan). 

Ikatan Keluarga Istri (IKI) PTPN VII dan Ikatan Istri Pimpinan {IIP} BUMN Lampung melakukan kunjungan ke Pengrajin Kripik Askha di Jl Pagaralam dan Kelompok Petani Jamur Sekar Melati di Natar Lampung Selatan, Sabtu (23/3/2019).

Wakil Ketua IKI PTPN VII Ny. Sari Sudarto mengatakan dilaksanakan kunjungan ke sentra kripik dan kelompok petani jamur ini selain untuk menjalin tali silaturahim juga mengajak para anggota IKI dan IIP bisa belajar bagaimana cara berwirausaha. “Kunjungan ini merupakan program kerja IKI PTPN VII bidang pendidikan,” katanya.

Sementara Wakil Ketua IIP Ny. Husairi mengatakan dalam kunjungan ini diharapkan dapat menambah wawasan anggota.

Ini sebagai bentuk pembelajaran, agar dimasa pensiun nanti bisa menambah penghasilan. Ilmu yang didapat bisa kita tularkan kepada keluarga. Apalagi budidaya jamur ini sifatnya padat karya. Karena dari proses awal pembuatan produk hingga produk siap jual, melibatkan tenaga kerja yang cukup banyak. Sehingga ini dapat membuka peluang lapangan kerja.


Dalam kunjungan itu, anggota IKI dan IIP melihat langsung proses pembuatan keripik pisang.
Dari proses awal pengupasan, pencucian, pemotongan dan penggorengan.

Sedangkan di Kelompok tani jamur, rombongan melihat langsung penangkaran jamur dan proses pembuatan krispi jamur.

Yang menarik, ketika seluruh rombongan menikmati makan siang dengan menu olahan dari jamur. Seperti sop jamur, sate jamur, krispi jamur, dan pepes jamur.
Dalam menerima kunjungan, Owner Keripik Askha Jaya, Askha menyambut baik kehadiran ibu-ibu anggota IKI dan IIP.

Ini merupakan kebanggaan bagi kami, ibu-ibu mau mengapresiasi dan datang melihat langsung proses pembuatan kripik.

“Semoga kedepan, akan terus terjalin kerja sama yang baik,” katanya.


Sementara itu, Ketua Kelompok Petani Jamur Sekar Melati, Budiono dalam kesempatan itu juga ikut berbagi pengalaman dengan mengajarkan bagaimana budidaya jamur.

Kelompok tani ini beranggotakan 15 orang petani. Setiap hari dapat menjual jamur yang belum diolah sebanyak 1 kwintal. (Hms PTPN VII)