3 Tahun Berkiprah di Luak Limopuluah, YMP Luncurkan 3 Program Melalui MoU

IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh). 

Di sebuah Jumpa Pers dalam rangka 3 tahun keberadaan Yayasan Minang Peduli (YMP) di Luak Limapuluh (Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota) pengurus mengungkapkan bahwa YMP telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Payakumbuh sejak tahun 2015, YMP juga mendapatkan tanggapan positif dari warga Luak Limopuluah. 

Hal tersebut terbukti dengan adanya beberapa lembaga pendidikan formal serta kenagarian yang bekerjasama dengan YMP dalam pembinaan  kegiatan parenting.

YMP merupakan sebuah organisasi yang memberikan pembinaan dari yang dimulai pendidikan keluarga. Berdasarkan survey di negara Turki, sistem parenting sangat berhasil guna dalam pembentukan sebuah pendidikan karakter anak dan keluarga. Bagaimana menciptakan orangtua sebagai rule model positif bagi anak anaknya.

Dengan perkembangan zaman YMP berupaya mengembangkan program programnya, semula hanya terfokus pada parenting, untuk tahun 2019 YMP yang menitik beratkan program pada pendisikan, dakwah dan sosial akan mengembangkan program kelas Pra Nikah, Parenting dan Tranning For Trainer (TFT) mubaligh Muhammadiyah. 

Insyaallah program ini kami rasa ampuh dalam memperkuat penerapan filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS ABK). Dan pada hari ini, ketiga program tersebut telah kita disepakati, dibuktikan dengan penandatanganan MoU dengan OPD terkait serta disaksikan langsung Wakil Walikota Payakumbuh dan undangan.

Penjelasan tersebut disampaikan Ketua YMP melalui Ketua I Bidang Pendidikan dan Dakwah, Muhammad Kadrial usai memperkenalkan pengurus YMP dalam sebuah Jumpa Pers dengan awak media Balai Wartawan Luak Limopuluah di Aula Lantai II SMKN 2 Payakumbuh pada Ahad (24/03/2019) siang.

Jumpa pers tersebut dihadiri Wakil Walikota Erwin Yunaz, Plt Kepala Dinas Kesehatan Desmon Korina, Plh Kepala Kankemenag Endra Rinaldi, Psikiater, Hafidz, Kasat Pol PP dan Damkar Devitra, bunda Ike, ayah Iwan dan pengurus YMP.

"Kami juga mohon dukungan berupa kelonggaran terhadap personil YMP yang terikat kedinasan di birokrasi pemerintahan, dikala personil kita sedang menjalankan tugas pendidikan masyarakat,"pinta Muhammad Kadrial

Dalam apresiasinya, Wakil Walikota Erwin Yunaz sangat mendukung program yang diapungkan YMP Luak Limopuluh, khususnya program Pra Nikah yang melibatkan beberapa OPD dan Kementerian Agama.

"Permasalahan bangsa sering kali diawali dengan permasalahan keluarga untuk itu kami sangat supor program Pra Nikah. Terkait dukungan dengan lahirkan sebuah perda menyangkut itu, kita akan kaji secara bersama. Dengan kebersamaan kita tekan angka maksiat di Payakumbuh, deklarasi adalah bukti keseriusan kita,"singkat Erwin Yunaz.

*YMP sentuh kalangan bawah*
Dalam sesi tanya jawab dengan awak media setidaknya ada 6 pertanyaan awak media menyangkut pelaksananan program YMP. Awak media berharap parenting tidak hanya menyentuh golongan menegah atas, tapi juga menyentuh warga lapisan bawah. Karena masalah terbesar keluarga terdapat pada keluarga rentan ekonomi dan sosial.

Adapun pertanyaan kebijakan pemerintah dalam menekan angka maksiat, kekerasan terhadap anak dan wanita serta menjamurnya kafe - kafe yang memjadi pusat kumpul para remaja hingga larut malam ditujukan awak media kepada Wakil Walikota Payakumbuh.

Awak media mengharapkan Pemko Payakumbuh melalui OPD terkait lebih tegas menerapkan perda terkait izin usaha. Banyak usaha yang buka larut malam. Sehingga banyak generasi muda Payakumbuh yang lalai dalam norma dan etika.

"Kami harap kafe - kafe yang buka hingga larut malam ditertibkan, apalagi kafe penyedia layanan terlarang di dalam norma. Jangan tebang pilih,"kata salah seorang awak media.

"Insyaallah kita akan terus tegakkan Perda sesuai regulasi yang ada. Kita tidak bisa tindak kalau tidak ada regulasi,"balas Wawako Erwin Yunaz.

Dipenghujung jumpa pers tersebut, Ketua I Bidang Pendidikan dan Dakwah, Muhammad Kadrial menyimpulkan bahwa sukses masyarakat tergantung kepada tingkat  intelegensi, emosioanal dan spritual masyarakat tersebut.

"Pola asuh anak yang salah adalah akar permasalah Keluarga dan kemasyarakatan. Orangtua harus pahami pola perkembangan anaknya. Kota Ramah Anak akan terpancar dalam dunia pendidikan formal dan non formal. Termasuk keberadaan Mesjid Ramah Anak,"pungkasnya.(ul)