Dalam gelaran rapat koordinasi (rakor) para guru pendidikan agama Islam (PAI) Kabupaten Pasaman di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman kemarin (23/1), Dedi Wandra menegaskan anggaran besar yang disediakan oleh negara mampu mendongkrak kualitas.
Kepala Kankemenag itu mengatakan anggaran yang disediakan dalam DIPA tahun 2019 milyaran itu diperuntukkan untuk para tenaga pendidik bidang pendidikan agama Islam yang bertugas di sekolah se ranah Pasaman ini.
Itu diharapkan bisa mengangkat mutu sumber daya guru PAI lebih profesional. Dari kualitas mereka itu memberikan efek positif terwujudnya visi Kemenag yakni masyarakat yang taat beragama lewat pendidikan agama Islam.
Lagi, Dedi mengemukakan bahwa 410 guru PAI dan yang telah disertifikasi sebanyak 184 orang itu dapat bekerjasama dalam meningkatkan kualitas kerjanya untuk membangun anak bangsa ranah Pasaman yang berakhlak serta cerdas.
Terpisah, Kepala Seksi PAIS Sulpan Amri menerangkan gelaran rakor kemarin menindaklanjuti rakor sebelumnya yang dilangsungkan di Padang Gelugur dengan terbentuknya Asosiasi Guru PAI Indonesia (AGPAII).
Sulpan mengatakan para guru PAI membahas program-program kerja diantaranya pelaksanaan Pentas PAIS mulai tingkat kabupaten hingga provinsi. Juga membicarakan tentang percepatan pencairan anggaran TPG.
Pejabat kelahiran Dua Koto itu menjelaskan, dalam hal pencairan akan diupayakan realisasinya per bulan yang sebelumnya per tri wulan. Tetapi hal ini terlebih dahulu membaca acuan regulasi dan petunjuk teknis yang berlaku.
Di rakor tersebut, juga mengkaji serta mengevaluasi persoalan EMIS, dimana data sangat dibutuhkan apalagi berkaitan dengan sertifikasi guru PAI.
Diterangkannya lebih lanjut, berkenaan dengan itu sebelumnya dikenal adanya aplikasi Simpatika dan saat ini ada aplikasi terbaru bernama SIAGA (Sistim Informasi Guru Agama).
“Mengenai data kita mesti jeput bola”, tegasnya.(suf78)
