Negeri kita kembali berduka. Korban harta dan jiwa hilang dalam waktu hitungan menit.
Belum kering air mata korban gempa di Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu.
Namun air mata kembali tumpah di bumi Palu Provisi Sulawesi Tengah (Sulteng). Gempa berkekuatan 7,7 SR dengan kedalaman 10 Km meluluh lantakan Palu dan sekitarnya.
Bukan hanya gempa yang meruntuhkan bagunan infrastruktur dan fasilitas umum (Fasum). Seperti Masjid, Mushalla, rumah sakit, kantor pemerintahan, sekolah serta fasum lainnya.
Akan tetapi gempa yang datang menjelang waktu shalat magrib waktu Palu itu, disusul dengan naiknya air laut ke darat (tsunami).
Tsunami dengan ketinggian empat meter.
Menyikapi kondisi pasca gempa Palu, Ketua Baznas Pusat, Prof. Bambang Sudibiyo mengintrulsikan kepada Baznas Provinsi, Kabupaten dan Kota se Indonesia agar menghimpun dana untuk disalurkan kepada korban gempa di Palu.
Menindak lanjuti intruksi Ketua Baznas pusat, pimpinan Baznas Padang sepakat. "Insya Allah mulai Ahad besok, 30 September 2018 tim pengumpulan turun ke lapangan menghimpun zakat, sedekah dan infaq dari warga Kota Padang," timpal Wakil Ketua Baznas Padang, H. Syafriadi Autid.
Insha Allah pengumpulan dana untuk korban gempa Palu dimulai Ahad pagi pukul 07.00 di Gor Agussalim.
H. Syafriadi Autid mengharapkan kepada masyarakat mari sisikan sebagian rezeki kita untuk korban gempa Palu. Baznas Padang siap datang menjeput ke rumah dan kantor.
Tim pengumpulan dikomandoi Sintaro Abe bersma Delsi, Zul, Syahrul dan tim pengumpulan lain telah memperaiapkan kotak amal dan kwitansi.
Dalam pengumpulan dana untuk korban gempa Palu ini, kata Sintaro Abe tiga orang orang mahasiwi UIN Riau yang sedang magang di Baznas Padang juga ikut berpartisipasi. ***
HUMAS BAZNAS PADANG
