Tradisi “Talam Bajamba” Warnai Haul TAN MALAKA di Nagari Pandam Godang

Seorang Bundo Kanduang tunjukan isi Talam
IMPIANNEWS.COM (Kab 50 Kota). 

Ada hal menarik saat Resepsi Haul Tan Malaka di Nagari Pandam Gadang,Kabupaten 50 Kota (21 Februari 2018). Dimana dalam acara Haul tersebut, sebuah tradisi Minangkabau “ Talam Bajamba” menjamu hadirin yang datang pada saat itu. Niniak Mamak dan Bundo Kanduanglah yang mengkordinir hidangan ini.
Salah seorang Bundo Kanduang menyampaikan bahwa Talam Bajamba ini melambangkan kebersamaan. Bahwa “Talam Bajamba” merupakan makanan yang disediakan dalam sebuah wadah berupa napan (Piring) berukuran besar.
“ Talam Bajamba, telah ada sejak dulunya. Dimana dalam Talam ini berisikan makanan khas daerah. Ada Kue Bolu Pandan, Wajik, Pisang, Lemang Panggang, Lepat serta beraneka makanan lainya,” ujar Perempuan yang memakai Si Guluang. (Si Guluang merupakan alas kepala bagi para wanita minang dalam membawa sebuah beban).
Talam Bajamba ini ada sekitar lebih kurang 80 buah napan.Dimana setiap Niniak Mamak bertanggung jawab dalam setiap hidangan tersebut. Bundo Kanduang yang nantinya membagi-bagikan kepada setiap tamu yang hadir pada acara haul ini.
Lalu berapakah dana yang harus dikeluarkan setiap Talamnya?
Masih menurut salah seorang Bundo Kanduang pada saat itu. Dimana ia menyampaikan bahwa untuk isian sebuah Talam akan merogoh kocek berkisar 150 Ribu hingga 200 Ribuan. Semua itu Niniak Mamak dan Bundo Kanduanglah yang menanggulanginya.
Tentu saja dengan “ Talam Bajamba” ini. Rasa saling berbagi terbangun sudah. Bahkan ada yang mengatakan bahwa harta yang berharga ialah persaudaraan yang erat.
Sebelumnya, Wabup Buka Dialog Publik
Wabup Buka Dialog
Dalam rangka Haul Tan Malaka, Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan membuka dialog publik, di Rumah Gadang Tan Malaka, Nagari Pandam Godang, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (20/02/2018). 
Dalam sambutannya, Ferizal Ridwan mengatakan, kegiatan ini bertujuan agar apa yang pernah disuarakan Tan Malaka pada masa lalu tetap menjadi trending topik dan menjadi jalan penjalin silaturrahim, bagi berbagai kalangan.
“Dialog publik ini bertujuan untuk menjalin silaturrahim serta menggali pemikiran Tan Malaka,” ucap Ferizal.
Lebih lanjut Ferizal mengatakan, kegiatan ini telah berlangsung dari tanggal 16 Februari kemaren, yang diisi dengan berbagai kegiatan dan diskusi.
“Kita telah memulai kegiatan ini dengan berbagai diskusi dan acara, ini semua berlangsung atas gagasan mereka yang cinta pemikiran Tan Malaka,” ulasnya.
Ferizal berharap, kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan Kabupaten Limapuluh Kota.
“Kita berharap, semoga kedepannya kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan di daerah ini.” Pungkasnya.
Pewaris keturunan ke 7, Hengki Fahroun Dt.tan malaka Juga mengatakan
“Gagasan kontribusi pemikiran kepada bangsa dan Negara Indonesia, Tan Malaka sudah berpikir maju untuk kemerdekaan Republik Indonesia, buku-buku nya yang menjadi pokok dasar pemikiran untuk kemerdekaan  Republik Indonesia, bagaimana merebut kemerdekaan, menggabungkan dan mempersatukan bangsa didaerah yang terpecah-pecah pada masa penjajahan”. Ujar Hengki Fahron Dt.Tan Malaka

“Kita berharap Buku yang ditulisnya agar bisa dibaca dan dipelajari oleh keturunan Bangsa Indonesia hingga saat ini, serta sejarah perjuangan dan pemikiran untuk kemerdekaan indonesia yang dicetuskan oleh Tan Malaka juga bisa menjadi bahan dalam Mata pelajaran Sejarah disekolah” harap Hengki.
Dialog ini dihadiri oleh Simpatisan dan Pengagum Tan Malaka, Penggiat Seni Budaya dan Sejarahwan, kalangan pelajar, guru, Serta berbagai elemen masyarakat lainnya.(relis dari Robi/ul)