China Bakal Ganti Diplomat Tertingginya, "Hadapi Presiden AS Donald Trump"

IMPIANNEWS.COM (Beijing). 

China dilaporkan bakal mengumumkan pergantian para diplomat tertingginya dalam rapat tahunan parlemen, Maret ini, berupaya menghadapi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dianggap semakin curiga terhadap Beijing.

Sejumlah sumber, termasuk diplomat asing, mengatakan kepada Reuters bahwa Wang Qishan yang merupakan orang dekat Presiden Xi Jinping akan ditunjuk jadi wakil presiden yang berfokus pada hubungan dengan Washington. Dia akan bertanggung jawab langsung kepada Xi.

Menteri Luar Negeri saat ini, Wang Yi, kemungkinan bakal ditunjuk jadi penasihat negara, menggantikan diplomat tertinggi Yang Jiechi yang dipromosikan ke politburo beranggota 25 orang Partai Komunis, kata para sumber.

Bertanggung jawab kepada Kabinet, para penasihat negara adalah orang-orang yang lebih senior daripada menteri yang ditugaskan dengan fokus yang sama.

Menurut para sumber, di jabatan barunya, Wang Yi diperbolehkan melanjutkan peran yang kini diemban sebagai menlu. 

Kemungkinan lain yang diungkap para sumber adalah Song Tao, kepala departemen hubungan internasional Partai Komunis yang juga dekat dengan Xi, bisa ditunjuk jadi menlu. Song adalah diplomat karir yang pernah bertugas di India dan Filipina dan fasih berbahasa Inggris, kata sejumlah diplomat yang pernah menemuinya.

Bergabung dengan politburo pada Oktober, Yang bisa ditunjuk sebagai wakil perdana menteri yang bertanggung jawab dalam hubungan luar negeri, atau wakil kepala parlemen China yang bisa berhubungan langsung dengan Kongres AS, kata para sumber.

Secara efektif, Wang Qishan akan jadi diplomat paling senior China, diikuti Yang dan Wang Yi.

"Akan ada tiga diplomat tertinggi," kata seorang sumber kepada Reuters, merujuk tiga pejabat itu. "Amerika Serikat akan jadi fokus."

Para sumber memperingatkan bahwa perubahan di menit-menit terakhir masih mungkin terjadi dan posisi-posisi itu tidak akan difinalisasi hingga parlemen menjelang sidang tahunannya, sekitar pertengahan Maret.

Semua sumber berbicara secara anonim, baik karena tidak diizinkan bicara kepada wartawan asing maupun karena sensitivitas membahas penunjukan personel yang dianggap rahasia hingga resmi diumumkan.

Baik Departemen Organisasi Partai Komunis, pihak yang memimpin keputusan terkait personel, maupun Kantor Dewan Informasi Negara, yang merangkap sebagai juru bicara partai, merespons pertanyaan terkait penunjukan diplomat ini.