Asra Faber : Guru Adalah Contoh Bagi Peserta Didik dan Masyarakat

Dialog Bahasa Inggris Kepala Kankemenag dengan siswa
IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh).

Sebanyak 742 siswa dan 45 orang guru MTsN Koto Nan Gadang (MTsN 2 Payakumbuh) terima pembinaan dari Kepala kankemenag Kota Payakumbuh. MTsN 2 Payakumbuh yang saat ini dikepalai Yenni Fitri, terletak di Talawi Kelurahan Ompang Tanah Sirah ini merupakan salah satu madrasah yang berada di ujung Kota Payakumbuh. Madrasah ini berjarak sekitar 7 KM dari pusat Kota Payakumbuh dan terletak diperbatasan antara Kab. 50 Kota dengan Kota Payakumbuh. Wajar dan maklum saja, sekitar 60 % siswa madrasah negeri ini berasal dari Kab 50 Kota, khususnya dari Kec. Pangkalan dan Kec. Kapur IX serta Kec.Harau.

Pembinaan dalam rangka peningkatan capaian nilai ujian untuk siswa dipusatkan di halaman madrasah pada momen upacara bendera Senin (05/01/2018). Selain kepala madrasah, majlis guru dan pegawai, juga tampak hadir Kasi Pendmad, Darius yang hadir bersama beberapa orang pengawas.

Dalam amanatnya kepada siswa, Kepala kankemenag Asra Faber menerangkan bahwa madrasah adalah penjawab arus dan tantangan zaman. Madrasah adalah amanah pendidikan umat untuk menjadi benteng runtuhnya moral dengan tuntutan keislaman dan citra pendidikan berbasis islam yang mengedepankan akhlakul karimah.

" Kita sudah canangkan 3 program unggulan madrasah yaitunya arabic yaumiyah, english day dan tahfidz. 3 program unggulan ini adalah modal dasar bagi ananda semua untuk mengarungi hidup kedepannya. Selain itu, dimadrasah kita juga terapkan motto Akhlak mulia, Nilai baik dan Lulusan bersaing. Dalam rangka mengoptimalkan program ini terhadap siswa, terlebih dahulu tenaga pendidik harus memulainya. Karena guru adalah contoh bagi peserta didik. Kita jangan hanya pandai menyuruh dan memerintahkan siswa, sementara tenaga pendidiknya tidak menguasai. kapan perlu mohon bantuan dengan mendatangkan tenaga ahli," pesan Asra Faber.

Usai pelaksanaan upacara bendera Senin, Kepala kankemenag mengajak siswa untuk merumput sambil menghilangkan penat setelah mengikuti upacara bendera. Kesempatan itu, Kepala kankemenag melakukan uji kompetensi pengaplikasian 3 program unggulan madrasah sekaligus menyerahkan 5 buah amplop yang berisi dana pembinaan sebagai motivasi. Ada 5 orang siswa yang menerima reward pagi itu, yaitu Kharisma Syafitri siswi kelas IX yang mampu berdialog dengan Bahasa Inggris, Muhammad Luthfi Yahya siswa kelas IX sebagai hafidz 2 juzz. Sedangkan dialog Bahasa Arab diraih Silfi Ramadhani siswi kelas VII, Restu Rahmanda siswa kelas IX  yang mapu menjadi Imam dan Karim siswa kelas VII yang mampu mengumandangkan azan dengan suara merdunya.

Walau cuaca pagi Senin ini mendung namun setidaknya ada 6 orang siswa yang pingsan, salah satu penyebab kondisi ini menurut Kepala madrasah, Yenni Fitri adalah karena siswa yang bersangkutan, tidak sarapan sebelum pergi sekolah.

"Dari data yang kita dapatkan di ruang UKS, setidaknya ada sekitar 6 orang siswa kita yang merasa pusing saat mengikuti upacara bendera pagi ini. Salah satu penyebabnya adalah siswa tidak sempat sarapan pagi," terang Yenni Fitri

Pembinaan guru, Kepala kankemenag : Lakukan pendekatan emosional
Setelah memberikan 5 reward kepada 5 siswa yang mempunyai kompetensi dan mau tampil, kegiatan dilanjutkan dengan pembinaan guru dan pegawai MTsN 2 Payakumbuh yang dipusatkan di ruang majlis guru.

Kepada kepala kankemenag, Kepala MTsN 2 Payakumbuh melaporkan bahwa kondisi MTsN 2 Payakumbuh saat ini sedang kekurangan ruang belajar sebanyak 3 kelas.

" Jumlah siswa kita saat ini sebanyak 742 orang, sementara kita punya ruangbelajar sebanyak 21 buah. Untuk menunjang PBM, terpaksa ruang komputer, labor dan ruang majlis guru kita sulap menjadi ruang belajar. Walau demikian kita akan tetap berupaya mengajukan proposal RKB tiap tahunnya," lapor Yenni Fitri.

Memberikan binaan terhadap guru dan pegawai, Kepala kankemenag Asra Faber mengharapkan para guru dan pegawai untuk meningkatkan disiplin kehadiran.

" Karena kita adalah contoh bagi siswa, mari kita tingkatkan disiplin. Terutama kehadiran dan keberadaan di madrasah. Profesi menjadi guru dan pegawai baik pns dan honor, adalah pilihan kita, Untuk itu mari kita konsisten dengan pilihan kita dengan melaksanakan tugas dengan niat suci dan ikhlas, supaya menjadi amal. 

Pelaksanaan tugas tulus ikhlas akan melahirkan sebuah kebahagian walaupun masih honor dan bahkan honor sudah lama. Berdasarkan survey, tenaga honorer ternyata mampu berikan dan lahirkan SDM siswa yang baik. 

Ikhlas menjalankan tugas akan menghasilkan produk yang beda. Untuk itu lakukanlah pendekatan emosional dalam PBM. Rangkullah siswa dengan hati dan penuh kasih sayang, terutama siswa yang status yatim atau piatu, serta siswa kurang mampu. 

Inilah jiwa kemanusian. Bantulah mereka, baik disegi belanja dan baju seragam. Ini adalah modal bagi kita, dan ini akan jadi luar biasa. Siswa adalah anak kita, silahkan cari kiat dalam pendekatan. Supaya mereka tidak terjerumus kepada kondisi negatif yang sering mengkhawatirkan kita. Selain itu, seringlah melakukan evaluasi pelaksanaan tugas secara periodik," pesan Asra Faber.ul