29 Orang Tewas di sebabkan Serangan Gas Kimia di Suriah


IMPIANNEWS.COM (Jakarta). 

Serangan udara Suriah mengincar dua area besar terakhir yang dikuasai pemberontak, menewaskan setidaknya 29 orang di pinggiran Ghouta. Sementara itu, senjata gas kimia memakan korban sipil di Idlib. 

Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad telah bersumpah merebut seluruh Suriah dari pemeberontak yang kini semakin terdesak setelah berperang selama tujuh tahun.

Kepungan yang sudah berlangsung selama setahun di pinggiran Ghouta bagian timur, dekat Damaskus, diperketat dalam beberapa bulan terakhir. Di barat laut, pemerintah dan sekutu kelompok bersenjatanya berupaya menembus Idlib. 


Syrian Observatory for Human Rights, kelompok pengawas yang berbasis di Inggris, menyatakan serangan udara Suriah di timur Ghouta menghantam Zamalka, Arbaeen, Hazza dan Beitu Soua, menewaskan setidaknya 29 orang, Senin (6/2).

Sementara itu, media pemerintah menyatakan para pemberontak di sana menembaki Damaskus dengan Artileri dan menewaskan seorang perempuan.
Lihat juga: Jetnya Jatuh Ditembak Pemberontak Suriah, Rusia Gempur Idlib
Masyarakat internasional semakin khawatir dengan nasib masyarakat di timur Ghouta yang mulai kehabisan makanan dan obat.

Di barat laut, medan pertempuran utama lain dalam perang antara pemerintah Assad dan pemberontak, serangan udara juga semakin sering terjadi menyusul penembakan pesawat tempur Rusia, Sabtu.

Petugas penyelamat mengatakan setidaknya sembilan orang menderita kesulitan bernapas karena senjata kimia yang dijatuhkan dari udara. Kelompok bantuan kemanusiaan dan penyelamat menyatakan tiga rumah sakit terhantam serangan.

Radi Saad, anggota tim senjata kimia di kelompok Helm Putih, mengatakan kepada Reuters bahwa dua barel gas kimia dijatuhkan dari helikopter pada Minggu malam. 

Syrian American Medical Society (SAMS), organisasi amal yang mendukung rumah sakit di Suriah, menyatakan para dokter di Idlib melaporkan bahwa 11 pasien menunjukkan "gejala penggunaan klorin."



Sumber : CNN Indonesia