Kamaruddin Amin : SPAN-UM PTKIN Terbuka Untuk Mahasiswa Asing

IMPIANNEWS.COM (Jakarta).

Seleksi Prestasi Akademik Nasional – Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-UM PTKIN) 2018 akan membuka jalur untuk mahasiswa asing. Menurut Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, sudah saatnya PTKIN membuka diri dan mengubah paradigma dalam penerimaan mahasiswa. 

Sebagaimana kita kutip di web.kemenag.go.id, “Sudah saatnya PTKIN menerima dan membuka diri untuk mahasiswa asing. Publikasi di website atau media promosi lainnya sudah saatnya menyertakan penerimaan mahasiswa asing,” ujarnya saat menyampaikan materi pada FGD Peningkatan Mutu Pelaksanaan SPAN-UM PTKIN 2018, di Jakarta, Minggu (28/01/2018).

Kamaruddin mengatakan, PTKIN harus berani memberikan beasiswa bagi mahasiswa asing. “(Beasiswa) Paling tidak diberikan untuk biaya perkuliahannya (UKT). Untuk living cost nanti saya dan Direktur PTKI akan berusaha untuk mencarikan,” katanya.

Menurut Guru Besar Fakultas Adab UIN Alauddin Makassar ini, perguruan tinggi di berbagai negara sudah menerapkan dan membuka peluang bagi mahasiswa asing untuk belajar di negaranya. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan bagi PTKIN melakukan hal yang sama.

“Negara kita ini sudah banyak menjadi rujukan bagi keilmuan Islam khususnya dan kita memiliki banyak perguruan tinggi Islam yang tersebar di seluruh Indonesia,” terangnya.

Ia juga memaparkan bahwa sudah ada beberapa PTKIN yang menerima mahasiswa asing. Beragam skema mahasiswa asing yang belajar di PTKIN mulai dari beasiswa, kelas regular maupun kelas internasional.

Dengan adanya penerimaan mahasiswa asing,  Kamaruddin berharap dapat meningkatkan pengaruh dan pengakuan PTKIN di tingkat Internasional. “Banyak negara-negara berkembang di Asia, Timur Tengah, Afrika dan negara lainnya yang sudah memberikan beasiswa dan menerima mahasiswa asing,” tambahnya.

Rektor UIN Raden Intan  Lampung, Moh. Mukri,  mengaku sependapat dengan pandangan Dirjen Pendis. Menurut Mukri,  PTKIN harus terus berbenah dan bersama-sama meningkatkan kualitas agar diakui dunia.

‌Di UIN Raden Intan sendiri, saat ini tercatat sudah ada beberapa mahasiswa dari Malaysia dan Thailand. “Ke depan kita (UIN) akan  kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di negara lain, baik melalui  pertukaran pelajar,  beasiswa, atau promosi lembaga,” katanya (ul).