Guru Belum Punya Rumah, Diknas dan BRI Sosialisaikan KPR Sejahtera

IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh). 

Menyikapi masih banyaknnya ASN di jajaran dinas pendidikan yang belum memiliki rumah secara mandiri, dinas pendidikan melalui Bidang PTK bersama Pihak BRI Kancab Payakumbuh menggelar sosialisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera. Sosialisasi digelar di SKB ini dibuka langsung Kepala dinas pendidikan, H. Agustion diikuti sekitar 127 guru sebagai peminat KPR Sejahtera produk BRI. Dari pihak BRI tampak dihadiri Pimpinan Wilayah BRI diwakili stafnya, Tri Intan Permatasari, Kepala Kancab BRI Payakumbuh, Ali Basri yang hadir bersama Mona, Sonya dan Reva.

Sebagai ketua panitia penyelenggara sosialisasi, Kabid PTK, H. Dasril melaporkan bahwa dari data yang kita punya, masih banyak guru kita yang masih belum memiliki rumah secara mandiri.

" Dalam hidup kita memiliki kewajiban untuk mendirikan sebuah rumah, menyekolahkan anak dan menikahkannya. Salah satu tusi Bidang PTK adalah peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, namun data yang kita punyai, masih banyak guru kita yang masih ngontrak atau numpang di rumah mertua. Secara psikologis ini mesti diantisipasi. Alhamdulillah saat ini belum terjadi masalah, mungkin saja ke depannya, kita juga tak tau persis. Dengan keadaan demikian, kita coba sampaikan usulan ini melalui rapat rapat dan WAG. Dan banyak guru yang tertarik terkait pemilikikan rumah dari KPR Sejahtera BRI. Dalam hal ini, sebelumnya Menteri PUPR, Mendikbud dan BRI Pusat sudah lakukan MoU terkait KPR bagi Guru. Alhamdulillah. ada peminat sebanyak 127 guru," lapor Kabid PTK, Dasril.

Diakui salah seorang peserta sosialisasi, Ramon Zamora seorang Guru SDN 42 Payakumbuh.

"Kami sangat bersyukur dengan program ini, kami juga berhasrat punya rumah sendiri. Kabarnya rumah ini bertype 36. Secara pribadi kami tidak akan terangkan dimana saat ini kami tinggal bersama keluarga. Yang jelas, kami ingin punya rumah sendiri," ungkap Ramon.

Membeuka sosialisasi ini, Kepala Dinas Pendidikan, Agustion sampaikan apresiasi terhadap para guru yang berminat memiliki rumah sendiri, walau berhutang.

" Walau berhutang, secara pribadi kami sangat apresiasi dengan kemauan para guru. Awalnya yang berminat dam melapor kepada kami hanya sebanyak 30 orang guru, sekarang meningkat menjadi 127. Semoga ini menjadi motivasi dan kami sangat mendukung. Hal ini akan kita bicarakan lanjut dengan piihak BRI. Harapan kami, kita harus bersemangat membayar cicilan sebagai semangatnya kita berhutang. Terkait lokasi, kita akan usahakan yang dekat dengan pusat kota. Saat ini kita sedang mencari developert yang cocok. Walau demikian, silahkan pelajari brosur yang telah dibagikan pihak BRI. Kalau Sesuai, kumpulkan berkas dan ajukan. Kita siap mendukung," sambut Agustion memotivasi.

Secara detail terkait produk KPR Sejahtera dari BRI dipaparkan oleh Kepala kancab BRI Payakumbuh, Ali Basri.

"KPRS lahir dari hasil MoU antara Kementerian PUPR dan BRI Pusat dalam rangka penyaluran program bantuan perumahan dari pemerintah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) berupa penempatan dana APBN guna mendukung pemberian suku bunga KPR yang murah dan tetap selama jangka waktu KPR yang disepakati. Bungan kisaran 5 % pertahun dan tetap. Silahkan lengkapi berkas, secepatnya kita sebagai mediasi akan realisasikan," papar Ali Basri didampingi Mona.

Selain itu, terkait produk BRI lainnya diterangkan rekannya, Sri Intan Permatasari.

" BRI punya banyak produk yang bersifat membantu masyarakat dalam pembiayaan keuangan di berbagai bidang usaha. Salah satunya adalah Tabungan pensiunan. Dengan setoran minimal Rp. 100.000 / bulan saja, akan menjadi income penambah selain dana pensiun dari pemerintah. Tabungan ini disebut tabungan pensiun DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)," tambah Sri Intan Permatasari.ul