Batang Agam Makin Tajelak, Warga Keluhkan Kenderaan Alat Berat

IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh).

Proyek Pembangunan Sarana dan Prasarana Pengendalian Batang Agam mulai menampakkan hasil, sepanjang pinggir Sungai Batang Agam mulai "tajelak" (bagus-red).

Walaupun demikian, Walikota Payakumbuh tetap melakukan sosialisasi bersama warga sepanjang terkait pembangunan multi years yang menelan dana yang cukup besar.

Sosialisasi pemko dengan warga digelar di tepi Batang  Agam tepatnya di Kelurahan Tanjung Pauh pada Rabu (10/01/2018). Pemerintah kota Payakumbuh melakukan Sosialisasi dan Ground Breaking Pembangunan Sarana dan Prasarana Pengendalian Batang Agam.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas PUPR Payakumbuh Muslim, Rizki Wahyudi PPK Sungai dan Pantai I KSDA Provinsi Sumatera Barat, Sigit Isnianto Site Manager PT. Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE), Qomaru Zaman, ST. MT Konsultan Supervisi, Lurah, LPM sekecamatan Payakumbuh Barat, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat yang terkena pembebasan lahan.

Dalam sambutannya Muslim mengucapkan terima kasih kepada semua pihak termasuk tokoh masyarakat dan LPM yang telah membantu kelancaran proyek Pembangunan Sarana dan Prasarana Pengendalian Batang Agam.

“Pemerintah kota Payakumbuh sangat berterima kasih kepada semua pihak sehingga proyek ini berjalan sesuai dengan rencana dan semua persoalan pembebasan lahan juga berjalan dengan baik”, ujar Muslim.

Pada saat sesi tanya jawab, Ketua LPM Tanjung Pauh mengeluhkan kondisi jalan yang dilalui oleh kendaraan berat proyek yang bertonase berat, sudah mulai rusak dan berharap pihak Konsorsium yang mengerjakan proyek dan Dinas PUPR Payakumbuh dapat memperbaikinya.

Hal itu langsung ditanggapi positif oleh pihak Konsorsium dan Kadis PUPR, “Kami memang sudah memprediksi semuanya dan telah dipersiapkan langkah-langkah untuk itu, segera setelah proyek ini selesai akan kami Perbaiki,” jawab Sigit Isnianto Site Manager PT NKE yang mewakili Konsorsium.

Proyek Pembangunan Sarana dan Prasarana Pengendalian Batang Agam ini menghabiskan dana senilai Rp. 188.797.831.000,- dan bersumber dari APBN.

“Hal ini tidak lepas dari upaya Walikota Payakumbuh bapak Riza Falepi yang telah berupaya keras agar proyek ini dapat terealisasi, dan Batang Agam ini adalah Pilot Projek untuk Sumatera Barat,” papar Rizki Wahyudi kepada wartawan.

Perlu diketahui proyek ini akan memakan waktu 900 hari kalender, masa pemeliharaan 180 hari kalender, dikerjakan oleh dua perusahaan yaitu PT. WIKA dan PT Nusa Konstruksi Engeniring serta Konsultan Proyek PT Inti Mulia Multi Kencana Bandung.

Sepanjang aliran Batang Agam yang ada di kota Payakumbuh, kurang lebih 27 KM akan dibangun jalan inspeksi dan taman yang nantinya dapat menjadi obyek wisata baru. Selain itu, Pemko Payakumbuh juga berencana akan bangun sport center di sekitar lokasi ini.ul