BENTUK KARAKTER SISWA, SMAK PADANG GELAR KBS DI ALAM TERBUKA.

IMPIANNEWS.COM (Padang). 

Siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan - Sekolah Menengah Analis Kimia Padang (SMK-SMAK) Padang menyatu dengan alam dalam kegiatan Kemah Bhakti Siswa (KBS). Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan kemandirian siswa dan menanamkan kecintaan kepada alam serta membangun kebersamaan dalam tim.

Kepala SMAK Padang Drs. Nasir mengatakan, para siswa yang dididik sebagai analis kimia bukan berarti hanya berkutat di laboratorium, tetapi juga harus mengenal lingkungan alam. Mereka diharuskan mengikuti kemah yang diadakan di alam terbuka, sehingga mereka dapat beadaptasi dengan alam sekaligus membangun kebersamaan dalam kerja tim.

"KBS yang diikuti siswa sebagai bagian dari upaya mendekatkan siswa kepada alam sehingga diharapkan tumbuh kecintaan terhadap alam dan lingkungan," ungkap Nasir.

Menurut Nasir, program bidang kesiswaan yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini berdampak terhadap sikap dan perilaku siswa, karena selama kemah mereka diajarkan kedisiplinan dan perilaku yang menghargai lingkungan dan kearifan lokal. 

"Ini juga bagian dari pendidikan karakter, selama berkemah mereka diajarkan sikap menghargai lingkungan dan kearifan lokal disamping lomba-lomba yang menciptakan kekompakan," katanya.

Sikap menghargai lingkungan dan bisa bekerjasama dalam tim, menurut Nasir lagi, sangat dibutuhkan bagi siswa-siswi SMAK Padang yang dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja dalam lingkup insdustri yang lebih besar nantinya.

"Calon analis yang bakal memasuki dunia industri membutuhkan sikap yang dapat bekerjasama sekaligus mencitai alam," kata Nasir.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan sekaligus penanggungjawab KBS SMAK Padang, Musa Rasyidin, S.Pdi, MM, menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari (Rabu, 20/12/2017 hingga Jumat, 22/12/2017) . Bertempat di Tiger Champ, Balai Gadang.

"KBS ini diisi dengan rangkaian kegiatan, yaitu lomba keagamaan, lomba masak, pentas seni, outbound dan hiking," jelasnya.

Adapun peserta KBS adalah siswa-siswi kelas X sampai kelas XII sebanyak 721 siswa, terdiri dari 320 siswa dan 401 siswi dengan 42 pembimbing. Mereka membangun tenda berdasarkan kelompok masing-masing. Ada 38 tenda kelompok pria dan 47 tenda kelompok perempuan serta 4 tenda yang ditempati pembimbing.