Ceritakan Kisah Hidup Mahyeldi, Buku Sepenggal Kisah Perjuangan Sang Da'i Akhirnya Diluncurkan

IMPIANNEWS.COM (Padang).

Sebuah buku yang berjudul "Sepenggal Kisah Perjuangan Sang Da'i” akhirnya dipersembahkan ke publik. Buku ini ternyata mengupas tuntas dari orang yang tak asing lagi bagi publik Sumatera Barat khususnya Kota Padang.

Dengan  berisikan 116 halaman dan disiapkan lebih kurang sembilan tahun, akhirnya buku ini resmi diluncurkan. Peluncuran buku ini Juga bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2017 sekaligus penutupan Festival Literasi dan Edukasi yang digelar Pemko Padang 21-26 November ini.

Lewat buku ini, sepenggal kisah perjuangan hidup Mahyeldi pun dituliskan.  Pria yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat , 25 Desember 1966 ini adalah seorang da’i atau mubaligh dan juga salah satu politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Banyak yang bisa kita petik dari kisah perjuangan beliau. Mulai dari kecil, mandiri, belajar menjadi da’i semenjak usia belia hingga terjun menjadi politikus. Sekarang ia sudah menjadi Walikota Padang yang sebelumnya menjabat Wakil Walikota di ibukota Provinsi Sumatera Barat.

Adapun buku ini mengupas tuntas bagaimana kehidupan Mahyeldi pada masa kecil, perjuangannya menghadapi lika-liku kehidupan, sehingga kini ia berhasil menjadi orang nomor satu Kota Padang. Dalam buku ini juga disebutkan tentang bagaimana ia memulai pendidikandasar sampai perguruan tinggi. Sejak SD sampai SMA, ia berjualan untuk membantu meringankan biaya hidup keluarga orang tuanya. Meskipun sekolah sambil bekerja / berdagang, prestasi sekolahnya tetap bagus. Mahyeldi pun selalu berhasil meraih 10 besar, bahkan juara kelas. Hingga saatnya ia melanjutkan pendidikan kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Andalas (Unand) Padang. Dan itu pun melalui biaya sendiri.

Semasa SMA, Mahyeldi sering tampil memberikan kultum, terutama saat peringatan hari besar Islam di sekolah. Bahkan saat kelas I SMA, ia sudah menjadi khatib Jumat di Masjid Nizhamiyah di kampungnya. Mungkin kondisi yang langka untuk anak seusia itu. Di mata dosen dan teman kuliahnya, Mahyeldi dikenal sebagai sosok aktivis dakwah yang memiliki semangat keislaman yang sangat tinggi. Kegiatan dakwah di kampus, mulai dari ‘mentoring’, daurah, pelatihan, tabligh akbar dna lainnya sudah menjadi kesehariannya. Bahkan berdakwah ke masyarakat juga dilakukannya di samping menjadi Guru TPA/MDA di beberapa masjid / musala kala itu.

Di dunia politik, Mahyeldi pun aktif dengan bergabung bersama Partai Keadilan yang sekarang Partai Keadilan atau PK (sekarang PKS). Berkat itulah ia menjadi kader dan terpilih sebagai anggota DPRD Sumatera Barat. Dan kini pun ia menjabat Walikota Padang.

Oleh karena itu, di era derasnya teknologi informasi sekarang yang juga penuh dengan pengaruh-pengaruh negatif tentu dapat mengancam keutuhan bangsa dan negara serta keselamatan bagi perkembangan generasi muda. Diharapkan melalui buku “Sepenggal Kisah Perjuangan Sang Da’i yang ditulis Ikhwan Wahyudi dengan penerbit Al Mawardi Prima (AMP) Press ini dapat menginspirasi pembaca. Terutama dalam membentuk generasi Rabbani serta mewujudkan pendidikan berkualitas yang bertakwa dan berkarakter secara berkelanjutan. 

"Alhamdulillah buku ini akhirnya dapat diluncurkan. Semoga dapat menginspirasi di samping menambah bahan buku bacaan bagi masyarakat," ungkap Mahyeldi usai peluncuran buku tersebut di Aula Masjid Agung Nurul Iman, Minggu (26/11/2017) siang.

Adapun dalam peluncuran buku Sepenggal Kisah Perjuangan Sang Da'i ini, dihadiri Owner AMP Press, Al Mawardi Prima, Penulis Buku Ikhwan Wahyudi bersama tim, Firdaus Oemar dari Yayasan Gemar Membaca Indonesia (Yagemi), unsur Forkopimda Padang, Kepala Dinas Pendidikan Padang Barlius dan beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di jajaran Pemko Padang. Juga hadir Ketua Yayasan Siti Rahmah Hj Meizarnis, Ketua KNPI Padang Fadli Amran dan Afrizel Aziz selaku Ketua Ikatan Keluarga Koto Tangah (IKKT) di Jakarta.

Kepala sekolah TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, tokoh masyarakat, alim ulama, ninik mamak, bundo kanduang serta murid peserta Festival Literasi dan Edukasi pun turut meramaikan peluncuran buku perdana tentang kisah Mahyeldi tersebut.(dv/tf)