Program pembangunan satu juta rumah untuk masyarakat kurang mampu, yang dicanangkan Presiden Jokowi, sudah merambah ke Sumatera Barat. Para pengembang yang akan membangun rumah-rumah tersebut, tergabung dalam Asprumnas (Asosiasi Pemasar Perumahan Nasional). Mereka dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua Umum Asprumnas Arief Surya Handoko, di Asrama Haji, Padang, Sabtu (7/10).
Dalam keterangannya kepada pers, Arief Surya Handoko mengatakan bahwa di Sumatera Barat akan dibangun 10.000 rumah. Rumahnya pun rumah yang layak. Bukan asal jadi.
Saya tidak mau rumah yang dibangun asal jadi,” tegas orang dekat Jokowi ini.
Di sumatera barat akan dibangun di 7 kabupten/kota. Lahannya pun sudah ada. Syarat utama adalah ini rumah pertama. Bukan rumah kedua dan seterusnya. Gaji konsumen tidak boleh lebih dari Rp4 juta per bulan. Yang disubsidi oleh pemerintah adalah subsidi uang muka dan subsidi bunga. Sekarang bunga KPR 10%-12%. Yang ditanggung masyarakat hanya 5%, sedangkan 7% lagi ditanggung oleh pemerintah.
Subsidi uang muka diberikan Rp4 juta untuk satu orang konsumen. Untuk proyek ini uang muka Rp6 juta, berarti konsumen hanya membayar Rp2 juta. Banknya BTN, BTPN, Bank Nagari, dan beberapa bank syariah. Tipe rumah 36, luas tanah 72 m2. Angsuran Rp800.000-Rp900.000 per bulan selama 15 tahun.
“Sangat mudah dan murah. Karena ini memang merupakan program Jokowi untuk membantu warga Kurang mampu yang ingin memiliki rumah pribadi,” ujar Arief Surya Handoko.
Program satu juta rumah bagi rakyat miskin ini sudah dikerjakan di Kalimantan, Maluku, dan Papua. program ini sudah jalan. Sedangkan di pulau Sumatera, sudah dibangun di Bengkulu dan Jambi. Sekarang baru masuk ke Sumatera Barat. Sampai dengan pertengahan tahun ini, sudah 300.000 rumah yang dibangun di seluruh Indonesia. Tidak mudah membangun 1 juta rumah. Dibutuhkan banyak pengembang baru yang punya nasionalisme.
“Sampai saat ini, ada sekitar 13 juta kepala keluarga di seluruh Indonesia yang belum memiliki rumah,” ungkap Arief Surya Handoko mengakhiri. (do)