IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh).
Tahun 2017 merupakan tahun yang keempat pemberian kembali insentif terhadap guru mengaji yang ada di Payakumbuh oleh pemko. Hal ini merupakan wujud perhatian pemerintah Kota Payakumbuh terhadap kesejahteraan para guru mengaji, sekaligus sebagai motivasi semangat mengajar para santri. Bertempat di aula Kantor dinas pendidikan Kota Payakumbuh, hari Juma’t (27/10), dana insentif yang terdapat di DPA Bidang PNFI Dinas Pendidikan ini disalurkan kepada 390 guru mengaji yang ada di 5 kecamatan di Payakumbuh yang diserahkan langsung Kepala Dinas Pendidikan diwakili Kasi PNFI.
Sebagaimana diterangkan Kasi PNFI, Samrizal mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh.
” Mewakili Kepala Dinas Pendidikan, hari ini kita akan salurkan dana insentif guru mengaji untuk guru TPQ, TPSQ dan Guru MDTA. Penyaluran dan pendataan guru mengaji ini sebelumnya telah kita laksanakan monev bekerjasama dengan Ketua LDS dan LDS yang ada di kecamatan. Untuk hari ini kita salurkan insentif untuk kecamatan Payakumbuh Selatan dan Latina, untuk kecamatan lainnya kita lanjutkan besok, Sabtu (28/10) di aula ini. Untuk triwulan III, adapun besaran dana adalah Rp. 300.000 / bulan dan akan diterima selama 3 bulan sampai bulan September 2017. Untuk triwulan IV akan kita laksanakan di Bulan Desember 2017. Pencairan dana ini, setiap guru mengaji harus melengkapi berkas absen dan laporan bulanan sebagai syarat pencairan,” terang Samrizal.
Ketua LDS Kec. Latina, Yusmi Usman kepada para guru mengaji mengharapkan keseriusan para guru dalam melatih dan mendidik para santri.
“Guru mengaji adalah profesi dunia akhirat, intinya kita ikhlas dan berpedoman kepada para guru mengaji yang sudah leluhur. Kalau kita mengambil pelajaran dari segi materi, maka hilanglah amalan yang akan menjadi modal di akhirat. Kami dari LDS Kecamatan selalu giat berkoordinasi dengan para guru TPQ, TPSQ dan MDTA termasuk gharim mesjid. Koordinasi juga giat kami lakukan dengan pemerintah kota melalui OPD terkait. Yakinlah, para hafidz yang sudah profesional itu berangkat dari awalnya di TPQ, TPSQ dan MDTA. Selanjutnya menambah ilmu di pondok al qur’an dan pondok hafidz yang sudah menjamur di Luak limopuluah,” harap Yusmi Usman.ul
Tahun 2017 merupakan tahun yang keempat pemberian kembali insentif terhadap guru mengaji yang ada di Payakumbuh oleh pemko. Hal ini merupakan wujud perhatian pemerintah Kota Payakumbuh terhadap kesejahteraan para guru mengaji, sekaligus sebagai motivasi semangat mengajar para santri. Bertempat di aula Kantor dinas pendidikan Kota Payakumbuh, hari Juma’t (27/10), dana insentif yang terdapat di DPA Bidang PNFI Dinas Pendidikan ini disalurkan kepada 390 guru mengaji yang ada di 5 kecamatan di Payakumbuh yang diserahkan langsung Kepala Dinas Pendidikan diwakili Kasi PNFI.
Sebagaimana diterangkan Kasi PNFI, Samrizal mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh.
” Mewakili Kepala Dinas Pendidikan, hari ini kita akan salurkan dana insentif guru mengaji untuk guru TPQ, TPSQ dan Guru MDTA. Penyaluran dan pendataan guru mengaji ini sebelumnya telah kita laksanakan monev bekerjasama dengan Ketua LDS dan LDS yang ada di kecamatan. Untuk hari ini kita salurkan insentif untuk kecamatan Payakumbuh Selatan dan Latina, untuk kecamatan lainnya kita lanjutkan besok, Sabtu (28/10) di aula ini. Untuk triwulan III, adapun besaran dana adalah Rp. 300.000 / bulan dan akan diterima selama 3 bulan sampai bulan September 2017. Untuk triwulan IV akan kita laksanakan di Bulan Desember 2017. Pencairan dana ini, setiap guru mengaji harus melengkapi berkas absen dan laporan bulanan sebagai syarat pencairan,” terang Samrizal.
Ketua LDS Kec. Latina, Yusmi Usman kepada para guru mengaji mengharapkan keseriusan para guru dalam melatih dan mendidik para santri.
“Guru mengaji adalah profesi dunia akhirat, intinya kita ikhlas dan berpedoman kepada para guru mengaji yang sudah leluhur. Kalau kita mengambil pelajaran dari segi materi, maka hilanglah amalan yang akan menjadi modal di akhirat. Kami dari LDS Kecamatan selalu giat berkoordinasi dengan para guru TPQ, TPSQ dan MDTA termasuk gharim mesjid. Koordinasi juga giat kami lakukan dengan pemerintah kota melalui OPD terkait. Yakinlah, para hafidz yang sudah profesional itu berangkat dari awalnya di TPQ, TPSQ dan MDTA. Selanjutnya menambah ilmu di pondok al qur’an dan pondok hafidz yang sudah menjamur di Luak limopuluah,” harap Yusmi Usman.ul