Megawati dan Puan Maharani Keturunan Minangkabau ini Silsilahnya..



Megawati dan Puan Maharani Keturunan Minangkabau ini Silsilahnya..

IMPIANNEWS.COM (Padang)

Pernyataan Puan Maharani terkait harapan masyarakat Sumatera Barat untuk mendukung Pancasila mendapatkan protes keras dari banyak pihak, khususnya dari tokoh-tokoh yang berasal dari sana. 

Banyak yang menyayangkan pernyataan Puan ini, apalagi sejumlah pelopor kemerdekaan berasal dari Sumbar.

Terkait hal ini, Ketua DPD PDIP Sumbar Alex Indra Lukman menjelaskan bahwa Puan dan ibunya, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri adalah keturunan Minangkabau.

"Megawati dilahirkan dari rahim seorang wanita Minangkabau yang bernama Fatmawati. Meskipun dilahirkan di Bengkulu, Fatmawati adalah anak kandung Siti Chadijah dan Hasan Din, yang berasal dari Indropuro, Pesisir Selatan, Sumatera Barat," kata Alex dalam keterangannya, Jumat (4/9).


Alex mengatakan, ayah Fatmawati, Hasan Din, adalah tokoh Muhammadiyah yang merupakan kerabat dekat dengan kerajaan Muku-muko dari kesultanan Indropuro. Begitu juga Siti Chadijah, nenek kandung Megawati, juga berasal dari kaum kerabat kesultanan Indropuro.

"Hasan Din dan Siti Chadijah melaksanakan perkawinannya di Indropuro dengan tatacara adat Minangkabau. Setelah itu mereka merantau ke Bengkulu. 

Di Bengkulu lahirlah Fatmawati, tepatnya tanggal 5 Februari 1923," jelasnya.

Setelah bertemu dengan Sukarno, Fatmawati menikah di Jakarta sekitar bulan Juli 1943, dengan saksi nikah tokoh dan pimpinan Muhammadiyah, A.R. Sutan Mansur. 

Fatmawati dikenal dengan jasanya sebagai penjahit bendera Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

"Fatmawati kemudian menjadi Ibu Negara pertama, seorang perempuan Minangkabau yang dilahirkan di Bengkulu," imbuhnya.


Megawati yang lahir dengan nama Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri menjadi wanita keturunan Minangkabau pertama yang menjadi Presiden RI.

Megawati pun menikah dengan Taufiq Kiemas yang juga berasal dari Sumbar. Untuk menyambung kembali mata rantai kekerabatan dengan nagari leluhurnya, Taufiq Kiemas kemudian diangkat menjadi penghulu kaum Sikumbang, Nagari Sabu, Tanah Datar dengan gelar Datuak Basa Batuah.

"Untuk gelar Datuak Basa Batuah yang sudah terlipat (terbenam) selama seratus tahun, perayaannya dilaksanakan secara adat di Instana Pagaruyung, Batusangkar, dan sekaligus memberi gelar Puti Reno Nilam untuk Megawati Soekarnoputri," ungkapnya.

Dari pernikahan Megawati dengan Taufiq Kiemas, lahirlah Puan Maharani. Puan pun menjadi perempuan Minangkabau pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR.

"Megawati Soekarnoputri Puti Reno Nilam, dan anaknya Puan Maharani, adalah penerus sejarah ketohonan Minangkabau di pentas Republik Indonesia," pungkasnya. ***