China Ancam Keras India, Bila Perang Terjadi Tak ada Kesempatan Menang India



China Ancam Keras India, Bila Perang Terjadi Tak ada Kesempatan Menang India

India mengerahkan tank T-90 di jalur perbukitan Rezang La setelah China mengirim baju besi mereka di Chushul, India pada akhir Agustus 2020.

IMPIANNEWS.COM (New Delhi).

Pemerintah komunis China kembali mengeluarkan ancaman keras ke India.

Beijing menegaskan India tidak memiliki kesempatan untuk memenangkan perang antara kedua negara, jika sudah dimulai.
Bahkan, jika perang pecah saat ini juga, kata Beijing.

Padahal Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mendesak China menghormati perbatasan internasional.

Juga tidak mencoba secara sepihak mengubah status quo Garis Kontrol Aktual (LAC), di lansir IMPIANNEWS.com dari  HindustanTimes, Senin (7/9/2020).

Singh bertemu dengan mitranya dari China Jenderal Wei Fenghe.
Di sela-sela pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai di Moskow pada Jumat (4/9/2020).

“Kita harus mengingatkan pihak India bahwa kekuatan nasional China, termasuk kekuatan militernya, jauh lebih kuat daripada India," China dalam editorial di corong Global Times pada Sabtu (5/9/2020).

"Meskipun China dan India sama-sama kekuatan besar, dalam hal persaingan kemampuan tempur tertinggi, India akan kalah," tambah Global

"Jika perang perbatasan dimulai, India tidak akan memiliki peluang untuk menang," katanya.
Pertemuan antara Raksha Mantri Rajnath Singh dan Wei Fenghe berlangsung selama 2 jam 20 menit.

Menteri Pertahanan menyalahkan Tentara Pembebasan Rakyat China atas perilaku agresifnya di sepanjang LAC.

Bahkan, mencoba dengan kejam memasuki wilayah India, walau sudah diperingatkan.beberapa kali.

“Kami berharap pertemuan para menteri pertahanan menjadi titik balik bagi kedua negara untuk kembali pada konsensus pertemuan para pemimpin," kata editorial itu lebih lanjut.

"Masing-masing pihak akan melakukan upaya yang semestinya untuk mengurangi ketegangan di perbatasan, ”

Editorial itu dengan tidak masuk akal menyatakan kebijakan India.
Tentang masalah perbatasan didikte oleh opini publik dan nasionalisme.

“Opini publik India terlalu dalam dan banyak terlibat dalam masalah perbatasan," tulis Global.

Pasukan India juga telah diculik oleh nasionalisme domestik.
Oleh karena itu, selain sengketa perbatasan antara China dan India, India juga harus mengatur opini publik dan nasionalisme.

Serta membuat pilihan terbaik bagi negara dan rakyatnya.

Masalahnya sekarang, India telah menarik garis agresif tentang masalah perbatasan.

Salah menafsirkan keinginan China untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di perbatasan sebagai kelemahan.

Yang dapat dieksploitasi dengan mengancam akan melancarkan perang perbatasan 'dengan biaya berapa pun', "klaim editorial itu.(*)