Rusman Edi Intenskan Pembinaan Agama pada Kelompok Disabilitas

IMPIANNEWS.COM
Bukittinggi, --- Belajar merupakan  pintu gerbang untuk mel melihat dunia yang luas. Melalui Pendidikan apalagi pendidikan Agama bisa membawa seseorang untuk melangkah jauh dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berjalan hingga akherat kelak. 

Pendidikan tak mengenal batas. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, Disabilitas, orang kaya ataupun miskin, bahkan sampai tua pun harus terus terus belajar. 

Bimbingan keagamaan khususnya melalui penyuluhan adalah hak semua muslim yang bisa di ikuti dari berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari kalangan masyarakat perkotaan sampai masyarakat perdesaan baik melalui pendidikan formal atau non formal. Baik itu yang miskin ataupun kaya, anak yang normal ataupun yang berkebutuhan khusus.

Hal ini pulalah yang menjadi perhatian khusus salah seorang Penyuluh Agama Islam Kota Bukittinggi Rusman Edi (selaku ketua Pokjaluh Bukittinggi). Untuk tahun 2020 ini, Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kota Bukittinggi ini mengembangkan sayapnya untuk menyentuh kelompok binaan yang kurang menjadi perhatian selama ini. 

Setelah sukses melaksanakan penyuluhan di Kelompok Binaan Disabilitas, Kelompok Lansia dan sebagainya. Di tahun ini kepenyuluhannya merambah ke dalam kelompok anak berkebutuhan khusus tepatnya di SLB Al Ikhlas Garegeh Bukittinggi.

Rusman Edi (Penyuluh Agama Islam Kota Bukittinggi Rusman Edi), Kamis, 13 Februari 2020 menyampaikan awalnya sesuai permintaan pihak lembaga pendikan tersebut kami  ragu untuk menjadikan lokus karena berbagai hal dan keterbatasan. Namun setelah beberapa kali pertemuan penyuluhan pada komunitas ini, Ternyata ada beberapa fakta terbalik dari apa yang kami prediksi selama ini. 

"Secara umum banyak orang mengira bahwa anak Autis itu lemah baik dari cara belajar ataupun dalam daya serap terhadap materi. Namun dengan materi keagamaan yang  kami berikan pada kelompok ini yang fokus pada Bimbingan Keagamaan seperti  Pembelajaran Al-Qur'an , ibadah dan keterampilan lainnya mereka sangat antusias mengikutinya," jelasnya.

Untuk beberapa pertemuan di awal tahun 2020 ini materi di arahkan kepada pembelajaran Al Qur'an yaitu bimbingan Tilawatil Quran ( seni Qur'an). Boleh jadi ada yang mengira mereka tidak akan mampu sebagaimana anak-anak yang normal lainnya. Ternyata fakta membuktikan bahwa mereka mampu bahkan melebihi dari yang lainnya.

"Biasanya untuk penguasaan satu lagu Al-Qur'an semisal Bayyati biasanya peserta didik mampu menguasainya memakan waktu setelah 5 atau 6 kali pertemuan, amun untuk komunitas ini mereka mampu menguasai materi bimbingan satu lagu untuk satu kali pertemuan. Berarti Sampai hari ini pertemuan ke tiga Bimbingan Tilawah mereka mereka pun sudah mampu menguasai 3 dasar lagu tersebut. Dengan demikian dapat di simpulkan daya serap anak Autis mampu menyaingi daya serap anak yang lainnya," tutur Rusman Edi seorang Penyuluh yang berbasis Qari ini .

Selanjutnya Rusman Edi menyebutkan untuk ke depannya peserta ini cukup punya potensi di bina menjadi Qari Tilawah Autis. Setelah di konfirmasi kepada pihak guru di lembaga ini memang mengakui bahwa siswa dalam dalam kelas bimbingan Penyuluh ini mereka anak pintar.  Kami mengamati bahwa banyak mutiara yang tersimpan dalam komunitas Autis  Al -Ikhlas ini khususnya. 

Sementara itu Ka. kankemenag Kota Bukittinggi sangat mengapresi Inovas-inovasi yang selalu di lakukan Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi. "Mudah-mudahan dengan masuknya para penyuluh Agama Islam pada setiap lini Kelompok masyarakat tersebut dapat memudahkan masyarakat dalam mempelajari Agama. Kita selalu berharap keberadaan penyuluh betul-betul di rasakan di tengah-tengah masyarakat, menjadi rujukan masyarakat untuk bertanya berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan beragama mereka dan menjadi orang-orang yang bisa dipercaya oleh masyarakat," tuturnya. (sy/014)

Post a Comment

0 Comments