PEMULUNG ITU SENANG TERIMA NASI BUNGKUS DAN BERHARAP DAPAT BECAK MESIN

IMPIANNEWS.COM (Padang).

Lama juga menunggu. Waktu sudah menunjukkan pukul 17.10 Wib atau pukul lima lewat sepuluh sore.

Akhirnya  yang ditunggu pun Syafruddin 45 tahun muncul dari  rerumputan persis di depan Kantor Walikota Padang, Aie Pacah, Rabu, 5 Februari 2020.

"Assalamu'alaikum. Apa kabar Pak Syaf," sapa Tim BAZNAS Padang sambil mendekati pemulung itu. 

"Walailaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah. Kabar baik pak. Saya baru kumpul seng seng bekas," timpal Syafruddin yang sudah 15 tahun  mencari nafkah istri dan anak anaknya dengan cara memulung atau mengumpul barang barang bekas untuk dijual.

Awkar Wartawan impiannews.com
bersama pemulung
Kemudian Tim BAZNAS Padang menyerahkan tiga bungkus nasi. "Ini ada rezski tiga bungkus nasi sedekah Bapak Haji Herman Nawas disalurkan BAZNAS Padang. Tolong Pak Syaf terima,"timpal Tim BAZNAS Padang seraya  menyerahkan nasi bungkus tersebut.

Menerima nasi bungkus itu, terpancar  di wajah ayah dari lima anak ini, rasa gembira. Senang hati.  Karena dia tidak menyangka dapat nasi bungkus.  "Terima kasih, pak," kata suami dari Aniria Sihura, 37 tahu.

Syafruddin tinggal di  Kelurahan Aie Pacah, Kec.  Koto Tangah.  Ia punya anak laki laki dua dan anak perempuan tiga. Menjadi pemulung adalah  pilahat pahit.

Namun mesti dilakoni Syafruddin. Satu hari keliling mengumpul barang bekas paling banyak  dia bisa bawa pulang uang hanya 75 ribu. 

Karena tidak punya uang, maka empat anak Syafruddin putus sekolah. "Kecuali anak saya yang kecil masih di SD. Saya mengontrak rumah  sewanya satu bulan Rp.1,5 juta," ujar Syafruddin sambil berharap kiranya BAZNAS Padang bisa membelikan dia   becak mesin. Awkar.

Post a Comment

0 Comments