Rapat Paripurna HUT Payakumbuh Ke 49

IMPIANNEWS.COM
Payakambuh, --- Rapat Paripurna HUT Kota Payakumbuh ke 49 digelar di Aula DPRD, Selasa (17/12/2019). Rapat itu dihadiri Gubernur diwakili Kepala BKPSDM Provinsi Sumbar, Ketua DPRD Provinsi Sumbar Supardi, Wali Kota Riza Falepi, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz, Ketua DPRD Kota Payakumbuh Hamdi Agus, serta Wakil Ketua Wulan Denura dan Armen Faindal, unsur Forkopimda.

Ikut hadir mantan-mantan Wali Kota Payakumbuh, kepala OPD, ormas, orsos, dan sejumlah tokoh masyarakat Payakumbuh.

Hamdi Agus selaku pimpinan DPRD membuka rapat untuk umum ini, dirinya mengatakan menapaki usia Payakumbuh yang ke 49, banyak menoreh catatan dan prestasi penting dengan permasalahan dan dinamikanya, ini menjadi bagian yang tidak mingkin dipisahkan dari perjalanan Kota Randang.

"Usia 49 tahun atau hampir setengah abad, telah menunjukkan kematangan Payakumbuh, ada kekurangan yang harus kita benahi demi mengukir dan mengubah wajah Kota Payakumbuh, sehingga bisa berdiri sejajar dengan kota maju di negeri lain," katanya.

Ditambahkannya, dibawah kepemimpinan Riza Falepi-Erwin Yunaz, telah banyak kemajuan dan perubahan yang signifikan, dimana di periode kedua Riza Falepi sudah berlangsung lebih dari 2 tahun, bersisa kurang 3 tahun lagi.

"Kita berharap kepala daerah tetap menjaga semangatnya memajukan Payakumbuh," kata Hamdi.

Ditambahkan Hamdi Agus, Payakumbuh tak hentinya meraih prestasi yang membanggakan, namun prestasi itu belum cukup dijadikan indikator keberhasilan. Kesejahteraan masyarakatlah yang menjadi  indikatornya, maka sinergisitas antara kepala daerah dan DPRD bahu membahu diperlukan untuk mewujudkan pembangunan kepada masyarakat.

Dalam Rapat Paripurna ini, Mantan Wali Kota Payakumbuh periode 1993-1998 Fahmi Rasyad juga hadir dan merasakan kebahagiaan bercerita tentang bagaimana sejarah lahir Kota Payakumbuh dahulunya.

Beliau bercerita bagaimana saat pertama Kota Payakumbuh dicetuskan dan bagaimana dirinya menjadi wali kota Payakumbuh 25 tahun setelah itu.

Beberapa hal yang menjadi tolok ukur atau parameter dalam menilai kemajuan Payakumbuh, dimana semula merupakan ibukota Kabupaten Limapuluh Kota, dari 1970-1993 perkembangannya belum cukup besar, namun saat itu pemko baru berhasil menyusun sarana pemerintahan.

"Kantor wali kota dulu menumpang di toko, secara perlahan kita berangsur-angsur membuat bangunan pemerintahan yang lain seperti polres dan kejaksaan, saat itu sarana masih belum banyak, dana daerah waktu itu terpusat sehingga akhirnya yang ditanya benar kemampuan daerah melalui PAD," katanya.

Lanjut Fahmi bercerita, di era 1993, saat dirinya mulai memimpin Payakumbuh, dana daerah tidak ada dan dirinya mendapat tugas berat untuk membangun Payakumbuh menjadi kota yang maju, bagaimana membangun kota ini menjadi kota yang indah.

"Jalannya kita tetapkan visi atau mimpi kita agar 20 tahun kedepan kota ini aman ditinggali penduduknya. Apakah kota itu sudah berfungsi sebagaimana fungsinya, dimana kota di asia-pasifik berfungsi sebagai kota industri dari segi pelayanan ekonomi dan dari segi sosial, sebagai pusat pelayanan masyarakat yang cukup berkualitas," ceritanya.

Wali Kota Riza Falepi mengatakan dalam menyambut HUT Payakumbuh yang ke 49 di tahun 2019, telah dilaksanakan berbagai rangkaian kegiatan kemasyarakatan, dan hari ini, Selasa (17/12) digelar pesta rakyat di Halaman Balaikota Eks Lapangan Piloliko.

"Terimakasih kepada seluruh pihak yang selama ini berkontribusi dalam perjalanan hidup Kota Payakumbuh. Kita jadi teringat sejarahnya Payakumbuh yang sejak zaman dahulu adalah sebagai pusat pemerintahan Luak Limopuluah," kata Riza.

Riza juga mengatakan Payakumbuh termasuk kota yang tertinggi di sumbar mendapatkan dana insentif dari pemerintah pusat. Dan pelaksanaan kepada APBD sendiri sudah memenuhi syarat minimal belanja ideal menurut definisi kementerian dalam negeri dan kementerian keuangan, Riza sudah mengalokasikannya sebagian besar untuk kebutuhan pembangunan di Payakumbuh.

"Tugas kita yang paling penting adalah pembangunan mental dan moral dengan penerapan falsafah minangkabau, adat basandi syara', syara' basandi kitabullah, pembangunan mental spiritual adalah sendi pembangunan yang akan kita capai. Spirit yang kita miliki adalah spirit semua negara maju di Asia seperti Jepang, Cina, dan India. Spirit itu digali dari nilai budaya mereka, kita harus bisa seperti mereka," kata Riza (rel/014)

Post a Comment

0 Comments