UNP Berikan Gelar Kehormatan, "Doktor" Pada Jusuf Kalla Mantan Presiden RI

IMPIANNEWS.COM (Padang).

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, akan terima gelar, doktor kehormatan dari Universitas Negeri Padang Sumatera Barat. 

UNP akan memberikan gelar dokter kehormatan (honoris causa) kepada Jusuf Kalla yang dijadwalkan pada tgl 5 November 2019 mendatang. 

Rektor UNP Prof. Ganefri mengatakan, Jusuf Kalla sebagai tokoh yang memiliki kepedulian tinggi kepada pendidikan dalam rangka membangun peradaban bangsa, agar sejajar dengan negara lain. selasa 19 november 2019 di ruang Rektor UNP sumbar. 

Beliau adalah tokoh penggagas, pejuang dan pengawal mutu pendidikan di Indonesia, suksesnya pelaksanaan UN sebagai salah satu, instrumen untuk peningkatan pendidikan berdampak pada mutu input lulusan sekolah menengah yang diterima di perguruan tinggi, karena nilai UN dijadikan salah satu pertimbangan untuk menentukan kejenjang pendidikan yang tinggi. 

Lebih lanjut Ganefri mengatakan,  terimplementasinya standar kurikulum mulai tahun 2013 sampai sekarang, Kualiva Kurikulum Nasional Indonesia (KKNI) terlaksana untuk kurikulum perguruan tinggi dan UNP telah menerapkannya dengan melakukan penyesuaian Kurikulum berbasis KKNI, sampai sekarang tetap bertahan. 

Selain itu juga, dasar lain UNP memberikan gelar doktor kehormatan kepada Jusuf Kalla, dengan perjuangan dan peran pentingnya dalam penjaminan mutu di Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) lewat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang konsisten sampai saat ini.

 Universitas Negeri Padang dalam menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan kepada Jusuf Kalla, sudah mengajukan surat pengusulannya ke Dirjen Sumber Daya dan IPTEK Dikti pada awal September lalu dan hasilnya disetujui, dan sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 65 tahun 2016. 

Menurut rencana, prosesi penganugerahan Dr. HC kepada Jusuf Kalla akan dilaksanakan 5 Desember 2019 dalam agenda Rapat Senat Universitas terbuka yang akan dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, di antaranya Megawati Soekarnoputri, Buya Syafii Maarif dan mantan Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Malik Fadjar. (Ay)

Post a Comment

0 Comments