Masyarakat Keluhkan PDAM, Tertidur Menunggu Antrian

Tidur sambil nunggu antrian 
IMPIANNEWS.COM.

“MASYARAKAT PAYAKUMBUH KELUHKAN PEMBAYARAN PDAM”

Payakumbuh, --- Kurang lebih delapan bulan lalu, pembayaran PDAM Kota Payakumbuh masih bisa dilakukan melalui POS, via Bank lewat ATM maupun Teller, Koperasi-koperasi Payakumbuh, maupun berbagai minimarket dan penyedia jasa lainnya.

Tapi beberapa bulan setelah itu, PDAM Payakumbuh membuat suatu kebijakan dengan memiliki program sendiri untuk pembayaran PDAM yakni memakai program yang diberi nama SAGO PAY. 

Ketika program SAGO PAY sudah diterapkan, pembayaran PDAM Payakumbuh tidak bisa lagi melalui Pos maupun Bank. Akan tetapi pembayaran bisa melalui Koperasi-koperasi, mini market, dan penyedia jasa laiinnya yang sudah bekerja sama dengan SAGO PAY. 

Terobosan ini sebenarnya sangat bagus, membuat peluang usaha untuk penyedia jasa level kecil di Payakumbuh seperti Koperasi, mini market, dan lain-lain. Malahan program pembayaran secara mandiri yang dibuat oleh PDAM Payakumbuh baru dimiliki oleh Payakumbuh saja di Provinsi Sumatera Barat.

Namun sayangnya, program SAGO PAY dua bulan kebelakang mengalami masalah, akhirnya pembayaran PDAM hanya bisa dilakukan di kantor PDAM Kota Payakumbuh. Dapat kita bayangkan setiap KK masyarakat Payakumbuh yang memakai jasa PDAM harus rela antri di satu tempat untuk membayar kewajibannya. 

Dapat kita bayangkan ratusan orang berdesakan untuk membayar PDAM bahkan ada yang harus menghabiskan waktu lebih satu hari untuk proses pembayaran tersebut.

Oleh sebab itu, masyarakat sangat mengeluhkan kejadian ini. Waktu yang seharusnya bisa dilakukan untuk bekerja harus tersita. Apalagi bagi masyarakat kurang mampu atau buruh yang digaji harian. 

Sangat diharapkan, pihak PDAM untuk sesegera mungkin mencarikan solusi untuk permasalahan ini. Apakah dengan dikembalikannya kebijakan pembayaran PDAM bisa melalui Bank atau Pos untuk sementara waktu atau kebijakan lainnya.

Adalah Taufik warga kelurahan Padang Tiakar yang sempat antri 2 jam. Dirinya urung membayar dikarenakan ada pekerjaan lain yang dirinya kerjakan.

"kita berharap pihak PDAM memikirkan jalan keluar kondisi ini. Bulan dulu saya terlibat antrian seperti ini, bulan ini terulang lagi. Yang kita takutkan hanyalah, jika telat bayar PDAM putuskan aliran air bersih. Selain itu kita juga tidak suka terima surat peringatan. Kenapa PDAM Lima Puluh Kota tidak ada kondisi ini. Kita pun juga tidak tahu masalah internal apa yang dialami PDAM. Karena itu bukan kuasa kita,"ungkap Taufik, Rabu (20/11/2019) di lokasi PDAM.

"Yang kita ingin hanyalah kembali aktifkan layanan pembayaran di Bank, atau koperasi atau tempat yang sudah ditetapkan PDAM sebagaimana dipajang di ruang antri PDAM, "ulasnya kesal.

Dan juga masyarakat berharap Bapak Walikota Payakumbuh dan instansi terkait dapat mencarikan solusi untuk permasalahan ini, terima kasih.(014)

Post a Comment

0 Comments