Pengalaman Kunjungi Nenan, RKN : Infrastruktur Jalan Harus Diprioritaskan

IMPIANNEWS.COM.



Nenan, Kabupaten Limapuluh Kota --- Alhamdulillah, Jumat lalu, kami bisa bersilaturahmi dengan masyarakat Jorong Nenan, Nagari Maek, Kabupaten Limapuluh Kota. Dari Harau, kami berangkat sebanyak enam orang diantaranya Tokoh Muhammadiyah Ustaz Hamdi Samah. Tiba di Pasar Maek, kami sudah ditunggu oleh kakanda Bisron Hadi, Anggota DPRD Limapuluh Kota yang baru beberapa hari dilantik.

Dari Pasar Maek, kami meneruskan perjalanan menuju Jorong Nenan. Namun mobil yang kami naiki hanya bisa separuh perjalanan karena kondisi jalan tidak memungkinkan untuk kami tempuh. Padahal, Jorong Nenan sebenarnya tidak terlalu jauh dari pusat nagari Maek. Jika akses jalan bagus, mungkin hanya butuh waktu 10 menit saja. 

"Kondisi jalan menuju Jorong Nenan memang sangat parah dan memprihatinkan. Kami merasakan selama berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia, ini adalah kondisi jalan paling buruk," tulis pengalaman Rizki Kurniawan Nakasri (RKN), Kandidat Bupati Limapuluh Kota di akun pribadinya, Selasa (13/08/2019).

Kami pun melanjutkan perjalanan dengan menumpang sepeda motor tokoh-tokoh masyarakat Nagari Maek yang juga menuju Jorong Nenan. Alhamdulillah sekitar setengah jam kemudian sampai juga di Nenan. Tak disangka, Nenan ternyata begitu eksotik dengan sungai yang jernih dan batu-batu gunung yang menjulang tinggi ke langit.

Usai salat Jumat di Masjid Mujahidin Nenan, kami bertatap muka dengan puluhan masyarakat Nenan. Kami mendiskusikan tentang persoalan gambir dan infrastruktur jalan. 

Gambir adalah penopang utama ekonomi Nenan. Sebelumnya, Kami sudah sampaikan dua pokok pikiran tentang gambir. 

Pertama, menghitung jumlah real permintaan pasar gambir dan menyesuaikan jumlah panen petani.

Jika permintaan pasar lebih kecil dari jumlah hasil panen, maka perlu sebagian tanaman gambir diganti dengan komoditi lain yang bernilai ekonomis. Dalam proses peralihan tersebut tentu pemerintah hadir di tengah masyarakat.

Kedua, mendirikan BUMD yang akan membeli panen petani pada saat harga anjlok. Di sini pemerintah daerah benar-benar hadir untuk melindungi petani.

Diskusi semakin hangat ketika membahas persoalan infrastruktur jalan. Biasanya, selama berkunjung ke sekitar 100 titik dalam 2 bulan terakhir ini, kami tidak pernah berjanji untuk membangun infrastruktur tertentu. Karena memang kami fokus mensosialisasikan gagasan, bagaimana membangun ekonomi, bicara tentang cara atau bagaimana.

Namun khusus di Nenan, kami menjanjikan, apabila Allah menakdirkan kami terpilih sebagai bupati, jalan menuju Nenan harus kami bangun. Daerah tersebut harus dibebaskan dari keterisoliran. Melihat dan merasakan kondisi jalan ke Nenan, rasanya berdosa kami sebagai pemimpin apabila tidak mampu membangun jalan tersebut. 

Apalagi, Nenan berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Limapuluh Kota. Apabila dikolaborasi dengan program mercusuar kami untuk membangun bandara sebagai langkah membangun pariwisata di Limapuluh Kota, tentu menjadikan atau membangun Nenan untuk pariwisata sangat masuk akal. Jarak yang jauh akan menjadi dekat. 

Syarat untuk menjadikan Nenan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan rasanya cukup. Alamnya sangat indah. Jika warga Nenan berpikir sama, kami berencana mengarahkan beberapa group wisatawan nusantara dan mancanegara untuk melihat Nenan. Ekspos adalah langkah awal agar Nenan dilirik dan diperhatikan. 

"Kami akan mengajak tokoh pariwisata Indonesia, kakanda Ridwan Tulus untuk berkunjung dan berinteraksi dengan warga Nenan. Beliau adalah sosok insan pariwisata yang menginspirasi. Beliau juga berjanji untuk membantu kami dalam segala hal terkait pariwisata Limapuluh Kota,"sebut RKN

"Kami juga akan berkoordinasi dengan ASITA untuk bicara soal Nenan. Nenan akan kami ekspos secara besar-besaran. Insya Allah ada jalan. Mudah-mudahan masyarakat satu pemikiran dengan kami,"pungkasnya.(ul)