Warga Bahagia Terima BSPS 2019, Sebanyak 350 RTLH di Rehab di Payakumbuh

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Marta Minanda, ST, MT
IMPIANNEWS.COM
Payakumbuh, --- Pemko Payakumbuh semakin intens dalam mewujudkan rumah sehat untuk warga yang tinggal di Rumah Tidak Layak Huni atau RTLH. Sebelumnya di tahun 2018, Pemko Payakumbuh telah berhasil mengelola anggaran Program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya, sehingganya Pemko payakumbuh mendapatkan penghargaan dari Presiden Repiblik Indonesia melalui Kementerian Perumahan rakyat pada tanggal 24 November 2018 di Palembang.

Sejak 2 tahun terakhir, pemko Payakumbuh telah berhasil menyalurkan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) yang dibiayai oleh 3 mata anggaran, yakni DAK, DAU dan Dana dari BSPS sendiri dari pemerintah pusat. Tercatat, dalam 2 tahun tersebut sebanyak 660 unit RTLH berhasil ditingkatkan kualitasnya.

Untuk tahun 2019 ini, kembali pemko Payakumbuh kembali menggelontorkan anggaran kepada 350 penerima manfaat RTLh yang tersebar di 5 kecamatan di kota Randang ini. Meskipun masih berada pada tahap I pendistribusian anggaran, tapi pembangunan RTLh tersebut oleh penerima manfaat dan dikerjakan oleh tukang swadaya, saat ini pengerjaannya sudah mencapai 50 persen.

" Ya. Tahun ini sebanyak 350 rumah tidak layak huni tersebar di 5 kecamatan kita bedah dan tingkatkan statusnya. Peningkatan kualitas ini dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) sebanyak 170 unit, 100 unit dari Dana alokasi Umum (DAU) dan ditambah 80 unit dari dana bsps apbn pusat sebanyak 80 unit. Dengan nilai stimulannya Rp. 17,500,000 / penerima manfaat. Tim kita telah melakukan verifikasi dan klarifikasi terhadap mereka, termasuk kejelasan areal (tanah) penerima manfaat," terang Walikota Payakumbuh Riza Falepi melalui Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Marta Minanda, ST, MT saat diwawancarai media di ruang kerjanya Senin (08/07/20190 siang.

Dibenarkan Marta Minanda, bahwa saat ini pengerjaan Rehab RTLH di Payakumbuh sudah mencapai 50 persen. Kita sangat mengapresiasi penerima manfaat. Meski pengucuran dana belum seutuhnya, namun suntikan dana stimulan mampu memotivasi penerima manfaat untuk lebih giat membangun rumah mereka.

" Untuk tahap I telah selesai kita salurkan, saat ini kita menunggu tahap II. Karena pengucuran dana tidak sekaligus, tapi ada 3 tahapannya. Tahap I dikucurkan 25 %, dilanjutkan 45 % dan 30 %. dana yang berasal dari DAU untuk tahap I masih dalam proses sedangkan dana yang bersumber dari BSPS masih tahapan verifikasi di tingkat Satker di provinsi.

Diujung keterangan siang itu, Marta Minanda berharap agar mampu memaksimalkan stimulan ini. " Harapan kita semoga program ini berjalan sukses seperti dua tahun lalu. Dengan adanya program ini kita yakin masyarakat terbantu, khususnya warga yang mendiami RTLH. Semoga dengan bantuan ini warga payakumbuh khususnya penerima manfaat dapat hidup sehat, baik secara teknis kesehatan dan secara struktur yang semakin lebih baik. Sehat secara teknis kesehatan adalah terpenuhinya unsur rumah sehat, seperti ketersediaan pencahayaan, WC dan lainnya. Sedangkan secara  struktur terpenuhinya dinding, lantai dan atap yang terstandar. Insyaallah, penyerahan secara resmi dan simbolis akan dilakukan langsung oleh Walikota Payakumbuh. Biasanya ikut dihadiri Tim Verifikasi Satker BSPS provinsi,"tandas marta Minanda.

Khairul Amri (Penerima Manfaat)
Saat melakukan peninjauan di Kelurahan tanjung Pauh Kec. Payakumbuh Barat sebagai salah satu lokasi penerima manfaat. Lurah setempat Andrizal kepada media menyebutkan bahwa ada 20 warga Kelurahan Tanjung Pauh yang menerima bantuan rehab dari Pemko Payakumbuh. Dirinya juga menyebutkan bahwa kegiatan rehab rumah 20 penerima manfaat ini berjalan lancar tampa ada gangguan, meski pengerjaan masih berjalan 45 - 50 % di awal Juli 2019, ini.

Adalah Khairul Amri(39) warga RT II / RW III kelurahan tanjung Pauh mnengucapkan terima kasih kepada Pemko Payakumbuh yang telah memberikan bantuan rehab terhadap pembangunan rumah yang dihuninya bersama istri dan 2 anaknya. Tampak di lokasi tersebut, rumah Khairul Amri yang berukuran 5 x 5 M berbahan dasar papan tersebut sekarang direhab menjadi semi permanen. Ukurannyanya pun ditingkatkan menjadi 5 x 7 M. Dirinya menyampaikan bahwa dana stimulan tersebut mesti ditambah dengan dana yang berasal dari swadaya pribadi atau keluarga. Sehingga apa yang diniatkan dapat tercapai, yaitu rumah layak huni.

" Awak lah dibantu dek pemerintah. kalau ingin rumah rancak tantu iyo harus namuah lho manambah. Gunonyo beko kan untuak awak juo nyo. Kini uma alah taatok, ta dindiang dan ta lantai, tingga manyudahan sajo lai," sebutnya didampingi Pak tukang Afrizal (Abak) yang juga sebagai Ketua RT II di RW III Kelurahan Tanjung Pauh itu.

Terpisah, Nenek Baina (83) yang juga warga kelurahan setempat juga menyampaikan hal senada. Baina yang didampingi anaknya Sayiful saat ini tinggal disebuah rumah papan berpanggung peninggalan almarhum keluarga. Keluarga Baina menerima bantuan rehab total, dikarenakan rumah yang mereka huni sudah rapuh dimakan usia.

" Rumah ambo ko kini ambo turunkan. Patang ko ba panggung jo ado kandang di bawahnyo. kini wak turunkan sajo lai. Ambo lah samakain tuo. payah nayiak janjang. Kini uma ambo ko lah tapasang atok sabanyak 3, 5 kodi tingga dindiang sajo lai. Lantai olah. tarimo kasih Pemko Payakumbuh,' ungkap Baina dengan bahasa Minangnya.(ul)