Ratu Belanda Dikritik karena Temui Pangeran Mahkota Saudi

IMPIANNEWS.COM (AMSTERDAM). 

Seorang pejabat PBB bergabung dengan anggota parlemen Belanda dalam meluncurkan kritik terhadap Ratu Maxima karena melakukan pertemuan dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS).

 Pertemuan itu terjadi di sela-sela KTT G-20 di Osaka, Jepang.

Pelapor Khusus PBB untuk Eksekusi di Luar Hukum Agnes Callamard mengatakan kepada surat kabar Algemeen Dagbladbahwa lebih mengecewakan lagi karena Ratu Belanda itu tidak mengangkat isu pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi dalam pertemuannya dengan MBS.

"Adalah satu hal (baginya) untuk bertemu pria ini, itu adalah sesuatu yang lain untuk tetap diam," kata Callamard.

Callamard menulis laporan PBB yang menyatakan pejabat tinggi Saudi termasuk MBS harus diselidiki atas pembunuhan Khashoggi pada Oktober 2018 di Konsulat Saudi di Istanbul.

Istana Kerajaan Belanda tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar, tetapi media setempat mengutip pernyataan dari para bangsawan membenarkan bahwa pertemuan itu memang terjadi.

Menurut laporan media Belanda yang dikutip Reuters, Minggu (30/6/2019), sudah menjadi kewajiban bagi Ratu Maxima untuk bertemu Putra Mahkota MBS karena Arab Saudi akan menjadi tuan rumah G-20 berikutnya.

Maxima, seorang wanita Argentina yang menikah dengan Putra Mahkota Belanda pada tahun 2002, telah membahas pemberdayaan perempuan dalam pertemuan puncak atau KTT G-20 di Osaka.

Pusat Komunikasi Internasional Saudi menerbitkan foto pertemuan keduanya di Twitter dengan keterangan berbunyi; "Banyak topik ada di atas meja selama percakapan mereka".

Komentar Callamard muncul setelah para anggota Parlemen Belanda secara langka mengkritik bangsawan negara tersebut. Beberapa di antaranya mengatakan bahwa mereka akan membahas masalah itu di Parlemen pada hari Senin (1/7/2019).

"Siapa pun yang menyetujui pembicaraan antara Maxima dan Putra Mahkota Saudi ini tidak mengerti apa-apa tentang diplomasi dan bahkan kurang paham soal apa hubungannya dengan masyarakat yang baik," kata Sjoerd Sjoerdsma dari Partai D-66, anggota koalisi pemerintah, dalam sebuah pernyataan di Twitter.