Sempat dibuka saat pelaksanaan salat Jumat akhir pekan lalu, Pasukan pendudukan Israel pada Sabtu tengah malam (11/5/2019) kembali membuat onar dengan secara paksa mengusir jamaah dari Masjid Al-Aqsha.
Sejumlah pasukan pendudukan Israel masuk ke masjid tersebut dan secara paksa mengusir jamaah usai shalat tarawih. Mereka melarang jamaah berlama-lama di masjid.
Dilansir Kantor Berita Palestina, WAFA, Ahad (12/5/2019), pengusiran tersebut menyebabkan konfrontasi di daerah Old City, di mana pasukan Israel menembakkan gas air mata kepada pengunjuk rasa.
Polisi Israel dilaporkan telah menangkap satu warga Palestina di daerah Gerbang Damaskus, sementara beberapa orang lainnya meninggal karena lemas akibat menghirup gas.
Kompleks Masjid Al-Aqsha adalah situs suci ketiga bagi umat Islam. Masjid ini terletak di Old City, Yerusalem Timur yang dicaplok Israel pada 1967.
Otoritas pendudukan Israel membuka kembali penyeberangan perbatasan Jalur Gaza yang sebelumnya diblokade selama agresi beberapa waktu lalu.
Persimpangan Erez untuk penumpang dan penyeberangan Karm Abu Salem telah dibuka dan beroperasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Persimpangan Erez dan penyeberangan Karm Abu Salem ditutup pada 4 Mei ketika Israel melancarkan serangan udara besar-besara di Gaza yang menewaskan 25 warga Palestina.
Setidaknya empat warga Israel tewas dalam serangan roket balasan dari Gaza oleh kelompok-kelompok perlawanan Palestina.
Sebelumnya, tembakan Israel menewaskan seorang warga Palestina di Gaza selama aksi demonstrasi pada Jumat (10/5). Insiden ini terjadi setelah kespakatan gencatan senjata dicapai pada Senin (6/5) yang mengakhiri pertempuran.
Kementerian Kesehatan Gaza menytakan, korban tewas tersebut adalah Abdullah Abed al-Al (24 tahun). Sementara 30 warga Palestina lainnya terluka oleh tembakan Israel dalam aksi deonstrasi di perbatasan, termasuk seorang tenaga medis juga terluka akibat tembakan di kepala.(R04)