Wali Kota Padang Mahyeldi meresmikan Patriot-Net Project dari Telkom University di Ruang Command Center Kota Padang |
Wali Kota Padang Mahyeldi meresmikan Patriot-Net Project dari Telkom University di Ruang Command Center Kota Padang, Kamis (2/5/2019), yang kemudian dilanjutkan dengan presentasi mengenai Patriot-Net Project di Ruang Abu Bakar Ja’ar Balaikota Padang.
Patriot-Net Project merupakan sistem peringatan dini (Early Warning System) bencana alam berbasis Internet of Things (IoT) yang dikembangkan oleh Research Center Advanced Wireless Technology (AdWiTech) Telkom University dan diimplementasikan pertama kali (pilot project) di Kota Padang.
“Sebagai daerah rawan bencana, Pemerintah Kota Padang harus selalu meningkatkan kewaspadaan akan bencana yang dapat terjadi kapan saja, salah satunya dengan menerapkan sistem peringatan dini bencana alam yang diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk terjadinya bencana, terutama terkait dengan jumlah korban dan kerugian harta benda lainnya”, kata Wako.
“Untuk itu, atas nama Pemerintah Kota Padang kami mengucapkan terima kasih kepada Telkom University atas digandengnya Pemko Padang sebagai mitra dalam penerapan Patriot-Net Project ini. Semoga apa yang dihasilkan dari proyek ini nanti dapat bermanfaat bagi warga Kota Padang dalam upaya mitigasi bencana”, tutur Mahyeldi yang didampingi oleh Kepala Dinas Kominfo Kota Padang Suardi dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Edy Hasymi.
Sejalan dengan Wako Mahyeldi, Wakil Rektor IV Telkom University Dr. Rina Pudji Astuti mengatakan, sebagai salah satu anak perusahaan Telkom, Telkom University selalu berinovasi dengan para mahasiswa yang saat ini berjumlah lebih kurang 30 ribu orang. Oleh sebab itu, Ia berharap kolaborasi dengan Pemko Padang tidak berhenti sampai di proyek ini saja, tetapi juga untuk produk lainnya.
Sementara itu Direktur Research Center AdWiTech Telkom University Dr. Eng. Khoirul Anwar, S.T, M.Eng menjelaskan Patriot-Net merupakan singkatan dari Prevention and Recovery Networks for Indonesia Natural Disaster based on Internet of Things.
“Jadi, Patriot-Net ini merupakan alat pencegahan dan pemulihan jaringan untuk bencana alam di Indonesia berbasis IoT, berupa sistem terintegrasi antar sensor-sensor dan aplikasi”, tutur pria yang pernah menetap di Jepang selama 15 tahun itu.
“Kita tidak bisa mencegah terjadinya bencana, namun kita dapat membuat monitoring dan sistem peringatan dini untuk mengurangi kerugian, kerusakan, dan berbagai kesedihan yang mungkin diakibat oleh sebuah bencana alam. Patriot-Net akan membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi peringatan dini bencana alam yang akan terjadi, tidak hanya gempa dan tsunami, tetapi juga bencana banjir dan tanah longsor. Apapun jaringan (network) yang digunakan akan disupport oleh sistem ini, selagi telepon genggam masih memiliki daya”, jelas Khoirul lebih lanjut.
Sebagai proyek yang menerapkan metode triple helix dalam pelaksanaannya, di samping melibatkan akademisi dan pemerintah, Patriot-Net Project juga menggandeng PT. FUSI Global Teknologi dari dunia industri. Yan Syafri Hidayat dari PT. FUSI mengatakan, peran PT. FUSI dalam proyek AdWiTech meliputi kerjasama pengembagan, produksi, sertifikasi, implementasi/instalasi, dan pemeliharaan sistem.
“Business process (tata kelola) yang akan dilalui singkatnya Early Warning System (EWS) masuk ke command center sebagai pusat data dan informasi atau langsung kepada masyarakat dalam bentuk notifikasi maupun informasi berupa sirine, melalui personal mobile app, dan sms”, ujar Yan.
Pada forum yang juga menghadirkan para insan peduli bencana dan unsur kecamatan tersebut, Kepala BPBD Kota Padang Edy Hasymi menuturkan, mitigasi bencana saat ini sudah tidak cukup lagi dilakukan secara manual, tetapi juga harus didukung oleh teknologi yang canggih.
“Ketika terjadi bencana, satu detik adalah nyawa. Oleh sebab itu, kita perlu sistem yang efektif dan efisien untuk menyampaikan informasi kebencanaan kepada masyarakat”, tutur Edy.
Turut hadir pada kesempatan itu Kepala Divisi Pelayanan Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Dicky Chandra Setiawan selaku lembaga yang mendanai Patriot-Net Project, Direktur Research Center IoT Dr. M. Ary Murti dan Perwakilan Direktorat PPM Telkom University Dr. Runik Maghfiroh. (th)