BMKG Beri Penjelasan Terkait Potensi Gempa Bermagnitudo 8,9 di Mentawai Sumatera Barat

IMPIANNEWS.COM 

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, ancaman gempa bermagnitudo 8,9 di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) dan daerah sekitarnya memang ada.

Untuk itu, masyarakat diminta untuk terus waspada dan tidak lengah untuk bisa meminimalisasi dampak negatif dari gempa yang bisa memicu tsunami itu.

"Sampai akhir zaman ancaman itu ada. Itu sumber gempa tumbukan lempeng Indo-Australia dan Euroasia," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/5/2019).

Daryono mengatakan, ancaman kekuatan maksimal bermagnitudo 8,9 dan kemungkinan bisa di bawah itu.
Daryono mengakui dampak negatif ketika terjadi gempa dapat mengakibatkan kerusakan yang parah, bahkan bisa sampai ke daerah tetangga, yaitu Bengkulu dan Sumatera Utara.

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan, informasi ancaman gempa tidak boleh membuat masyarakat takut dan harus membuat meningkatkan kewaspadaan.

"Jangan takut dan lari dari Sumbar, tapi mari tingkatkan kewaspadaan. Kapan meledaknya, kita tidak tahu," ujarnya.

Nasrul mengatakan, menurut penelitian pakar dan ahli gempa dari Jepang, 200 mil dari Mentawai yakni Samudera Hindia, ada potensi gempa yang diprediksi bermagnitudo 8,9.

Seandainya itu terjadi akan ada tsunami dengan kecepatan mencapai 827 km/jam dan ketinggian ombak 12 meter ke Kota Padang.

"Mau tidak mau bencana tersebut juga akan menimpa Bengkulu, terutama Muko-muko. Maka kita yang tinggal di sepanjang pantai barat harus tetap waspada dan diberikan edukasi, sembari tetap berdoa agar hal tersebut tidak terjadi," ujarnya.

Para pakar dan ahli beberapa waktu yang lalu ketika datang ke Sumbar bersama kepala BNPB, kata Nasrul, mengingatkan apabila terjadi gempa selama 30 detik, baik kuat, sedang atau lemah, memilik potensi tsunami.

Masyarakat terutama di pinggir pantai diminta untuk segera mengungsi.(*)