Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dinobatkan sebagai ‘Millennial Governor of The Year’ atau ‘Gubernur Milenial’ pada ajang Anugerah Indonesia Maju 2018- 2019 |
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dinobatkan sebagai ‘Millennial Governor of The Year’ atau ‘Gubernur Milenial’ pada ajang Anugerah Indonesia Maju 2018- 2019 yang digelar media grup Warta Ekonomi dan harian Rakyat Merdeka, di Ballroom Pullman Hotel, Jakarta, Senin (8/4/19) malam.
"Apapun berita baik tentu kita syukuri, ada apresiasi bahwa perubahan hadir terlihat, saya kira itu hal yang kita syukuri," ujar Gubernur Ridwan Kamil usai menerima anugerah.
Menurutnya, apa yang dia kerjakan bukan semata mengejar penghargaan. Akan tetapi bekerja karena amanah rakyat dan tuntutan jabatan. Adapun penghargaan yang diterimanya dia anggap sebagai indikator kehadiran perubahan dari apa yang dikerjakan.
"Saya akan terus memperbaiki, menyempurnakan," katanya.
Selama ini sosok Ridwan Kamil dikenal sebagai tokoh perubahan yang memang dekat dengan kalangan milenial dan generasi Z. Emil, sapaan akrabnya sering menjadi pembicara di forum- forum kepemudaan baik level nasional maupun internasional.
Emil konsisten mengajak milenials untuk turut serta dalam pembangunan. Sebut saja Jabar Future Leader (JFL), Jabar Saber Hoaks, One Village One Company, dan banyak program di Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diisi oleh banyak kalangan milenials.
Sejak masih menjabat Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil juga dikenal sebagai pejabat pemerintah yang sangat fasih memanfaatkan teknologi. Komunikasi dengan rakyat banyak dilakukan di berbagai platform media sosial dan terus dipertahankan hingga kini jadi gubernur. Emil pun acap kali berinovasi di pemerintahan dengan menerapkan prinsip digitalisasi.
Penjaringan tokoh-tokoh yang mendapat penghargaan dilakukan melalui studi kualitatif dari publikasi data sekunder, yaitu publikasi media, lembaga resmi pemerintah, perusahaan, asosiasi, dan lembaga-lembaga resmi lainnya. Proses seleksi dilakukan menggunakan parameter akselerator, motor, dan inovator.
Proses ini dilakukan melalui sidang juri Rakyat Merdeka dan Warta Ekonomi. Seleksi tahap awal ini menghasilkan kandidat penerima anugerah Indonesia Maju 2018-2019.
Nama- nama ini kemudian diuji melalui proses riset media monitoring dengan melakukan tracking berita yang dimuat di 40 media mainstream di Indonesia sejak Januari 2018- Februari 2019. Pada fase penjurian akhir, tim penilai lalu menentukan orangnya.
"Tokoh-tokoh yang memperoleh penghargaan ini memiliki komitmen, semangat, dan langkah-langkah kongkret untuk Indonesia maju," ungkap Direktur Utama dan Founder Rakyat Merdeka Margiono.
Presiden Komisaris Warta Ekonomi Fadel Muhammad mengatakan, acara ini digelar untuk mengapresiasi para tokoh negeri yang dinilai mengambil peran penting dalam mewujudkan Indonesia Maju.
Menurut pandangannya, menuju Indonesia maju maka harus mengambil langkah smart desentralisasi. "Kita semua harus memiliki tekad yang sama untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa," kata Fadel.
Sebab menurutnya, prasyarat kemajuan Indonesia tidak lepas dari kemajuan perekonomian di daerah-daerah. Oleh karena itu, perekonomian daerah harus turut mendapatkan dorongan yang kuat untuk maju bersama.
Sementara Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang hadir pada acara itu menyampaikan tiga hal yang dinilainya bisa mendorong Indonesia bebas dari ketertinggalan. Pertama, pemerintahan yang bersih. Kedua, penguasaan teknologi dan ketiga, ketiga kewirausahaan.
"Di samping faktor-faktor lainnya, kita harus menyatukan tiga hal ini. Segitiga ini untuk maju," katanya.
Menurut JK, perkembangan teknologi adalah suatu keniscayaan. Oleh karena itu, sebuah bangsa harus menguasai perkembangan teknologi. Demikian pula dengan kewirausahaan dan pemerintahan yang bersih.
"Apabila tiga-tiganya baik, maka maju lah bangsa itu dan kita menuju ke situ," katanya.
# taf | Humas Jabar