Selama 4 Tahun, KUR Peternakan mencapai Rp. 14,4 Triliun untuk 687.897 Debitur

IMPIANNEWS.COM (Malang). 

Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program prioritas pemerintah dalam mendukung UMKM berupa kebijakan pemberian kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada debitur individu/perseorangan, badan usaha, dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak, namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup. Sebagai upaya meningkatkan akses pembiayaan, Pemerintah kembali menyalurkan KUR khusus peternakan rakyat, secara serentak di 6 (enam) daerah.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat acara penyerahan KUR peternakan rakyat di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur pada hari ini Sabtu (09/02). Acara penyerahan KUR tersebut juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita yang mewakili Menteri Pertanian dan hadir juga beberapa Kementerian/Lembaga, Pemda Provinsi Jawa Timur, Pemda Kabupaten Malang, BUMN dan Asosiasi terkait. 

Pada kesempatan tersebut Menteri Darmin menyebutkan, tercatat sejak 2015 hingga 2018, KUR Peternakan sudah dinikmati oleh 687,897 debitur dengan total plafon sebesar Rp14,4
triliun.

Darmin menjelajah bahwa tujuan program KUR adalah untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja.

Lebih lanjut Menteri mengungkapkan bahwa KUR peternakan rakyat merupakan perluasan jenis KUR yang dimaksudkan untuk
menggerakkan sektor ekonomi tradisional di pedesaan yang dikelola oleh rakyat yang menunjukkan keberpihakan Pemerintah terhadap UMKM.

Acara penyaluran KUR khusus peternakan dilaksanakan serentak di 5 lokasi pendukung (selain di Kab Malang Provinsi Jawa Timur), yaitu Kab. Sumba Timur Provinsi NTT, Kab. Magelang Provinsi
Jateng, Kab. Lampung Tengah Provinsi Lampung, dan Kab. Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan,
dan Kab. Garut Provinsi Jawa Barat. Menurut perbankan, kelima lokasi tersebut merupakan daerah dengan debitur peternakan yg cukup banyak.

“Penyerahan serentak ini bertujuan untuk mensosialisasikan KUR Peternakan Rakyat kepada
seluruh masyarakat di seluruh Indonesia," ungkap Menko Darmin.

Menurutnya, Skema KUR Peternakan yang ditetapkan oleh pemerintah terbukti membantu para peternak
dalam mengakses pembiayaan untuk membantu permodalan.  Kredit Usaha Rakyat pun telah lama menjadi perhatian Presiden Jokowi, bahkan diawal 2018,
Presiden meminta bunga KUR diturunkan hingga 7%. Menurutnya, belum pernah pemerintah memberi subsidi bunga serendah itu.

Selanjutnya bagi masyarakat yang hadir, Menko Darmin memberi saran untuk beternak
secara berkelompok, dengan berkelompok, maka perencanaan usaha
akan lebih terstruktur dan disiplin terjaga. Masing-masing anggota bisa saling mengingatkan
dan membantu bila ada yang sakit atau kesulitan. 

Dalam sesi perbincangan dengan Amirudin, seorang  peternak sapi debitur KUR asal Sinjai melalui video
conference, Menko Darmin berpesan agar sebisa mungkin memanfaatkan fasilitas KUR yang
disediakan pemerintah. "Jangan takut KUR habis, karena kita siapkan banyak (plafonnya - red), manfaatkanlah untuk membeli peralatan yang produktif," jelas Darmin.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menyampaikan, total penyaluran KUR Peternakan Rakyat yang disalurkan khusus pada hari ini sebesar
Rp 21,29 Miliar kepada 205 debitur, dengan rincian: Malang = Rp 1,7 Miliar kepada15 debitur; Magelang = Rp 1,6 Miliar kepada 12 debitur; Garut = Rp 12,98 Miliar kepada 150 debitur; Lampung Tengah = Rp1,9 Miliar kepada 12 debitur; Sumba Timur = Rp2,3 Miliar kepada 13 debitur; Sinjai = Rp 725 juta kepada 3 debitur.

Sementara itu Asisten II Perekonomian Pemprov Jawa Timur Wahid Wahyudi menyampaikan
apresiasi atas digulirkannya KUR peternakan. Menurutnya, Jatim punya potensi yang tinggi di
sektor Peternakan. Data tahun 2018 menunjukkan jumlah sapi potong mencapai 4.6 jt ekor, atau 30% dari populasi nasional. Sama halnya dengan sapi perah, sebanyak 278 ribu ekor atau 51% dari populasi nasional.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita, mewakili Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menyerahkan secara simbolis bantuan alat pencacah pakan ternak (chopper), penampung susu dan peralatan instalasi biogas. 

I Ketut Diarmita menyampaikan, KUR Khusus Peternakan Rakyat merupakan bagian KUR  yang diberikan kepada kepada kelompok yang dikelola secara bersama dalam bentuk 
klaster dengan menggunakan mitra usaha untuk komoditas peternakan rakyat baik pembibitan dan budidaya sapi, domba dan kambing,  ternak perah, babi,  unggas, serta integrasi pertanian/perkebunan dengan peternakan.

Ia juga mengatakan bahwa
realisasi KUR sub sektor peternakan lebih tinggi dibandingkan Realisasi KUR Sektor Perikanan dan Sektor Konstruksi, dimana pada tahun 2018 sebesar 5,06 Triliun Rupiah dengan jumlah debitur sebanyak 222.264, berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang diterima dari Kemenkeu.

KUR Khusus Peternakan sebelumnya telah dilaksanakan di Wonogiri Jawa Tengah pada bulan Desember 2018 dengan jumlah penyaluran sebesar 8,9 milliar kepada 69 peternak di Wonogiri dan Magelang dengan off-taker PT. Widodo Makmur 
Perkasa dan BUMP PT. Pengayom Tani Sejagat. 

Contact person:
Ir. Fini Murfiani, MSi (Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan)