Panen 2 Ton Cabai ,Bupati Deno Puji PKK Luju Nai

IMPIANNEWS.COM (Manggarai).

Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Luju Nai Ruteng,Kabupaten Manggarai mengadakan panen perdana komoditi hortikultura.

Kegiatan Rabu 23 Januari 2019 itu menyedot perhatikan pemerintah dan publik Manggarai.Pasalnya PKK Luju Nai berhasil memanen dua ton cabai kriting.

"Bersyukur, kami berhasil memanen sekitar dua ton cabai keriting"ungkap Ketua PKK Luju Nai, Helena Presley kepada awak media

Bupati  Manggarai,Deno Kamelus dan  Wakil Bupati Victor Madur beserta rombongannya turut menyaksikan kegiatan panen itu.

Helena sapaan akrabnya,mengaku senang dengan kehadiran pemerintah kabupaten Manggarai.

"Kehadiran mereka untuk memantau dan mendengarkan keluhan petani hortikultura seperti kami"katanya

Ia mengakui,petani hortikultura sangat sulit dalam mengatasi hama.Selain itu kata dia, di  Ruteng intensitas hujannya sangat tinggi sehingga sangat sulit untuk melakukan perawatan.

Dihadapan Bupati Manggarai,Lurah Lawir Natalia Erlita Siki mengatakan, salah satu persoalan petani saat ini adalah marketing (Pemasaran).

Menurut dia, para petani hanya mengandalkan pemasaran komoditi di lingkungan keluarga atau kenalan terdekat.

"Belum memiliki pasar yang luas. Semoga dengan kehadiran bapak bupati dan wakil bupati dapat membantu para petani ini memperluas jangkauan pemasaran komoditas," pintanya.


Pada kesempatan itu,Bupati Deno menyampaikan apresiasi terhadap kinerja PKK Luju Nai.

" Mereka telah  memanfaatkan lahan kosong untuk menanam berbagai komoditi holtikultura"cetus orang nomor satu di Manggarai itu

Dalam menanggapi keluhan petani hortikultura, Bupati Deno mengatakan, pihakya sudah mengeluarkan program Sistim Manajemen Pertanian Terintegrasi (Simantri). Artinya, sambung dia, pengelolaan holtikultura terintegrasi dengan dinas terkait.

"Dinas pertanian siapkan benih, pupuk dan fasilitas pendukung seperti mulsa dan green house. Nah, dengan adanya green house ini dapat mengurangi peluang terjadinya serangan hama dan mengatasi curah hujan yang tinggi," ujar Deno.


Terkait pemasaran, ia menjelaskan, pemerintah telah membuka peluang agar para petani di Manggarai bisa berkompetisi di pasar pariwisata,seperti hotel dan restoran.

"Kita (pemerintah) sudah ke Labuan Bajo. Berkomunikasi dengan berbagai pihak. Komoditas petani kita dari Manggarai sangat terbuka kesempatan untuk bersaing dengan komoditas dari daerah lain. Yang dibutuhkan oleh pihak restoran dan hotel adalah komoditas tersebut tersalur lewat satu pintu, ketersediaan yang cukup, kualitas yang memadai, dan kontinyuitasnya terjaga"paparnya (kh)