Kisah Bupati Manggari Bajak Sawah Para Petani

Bupati Manggarai,DR.Deno Kamelus,SH,MH Membajak Sawah Para Petani
IMPIANNEWS.COM (Manggarai)

Bupati Manggarai DR.Deno Kamelus,SH.MH terlahir dari rahim keluarga  yang sederhana.

Beliau dilahirkan di Rakas, Kecamataan Cibal, Kabupaten Manggarai. Kedua orangtuanya bermata pencaharian sebagai petani

Putra pasangan Aloysius Mbeok (Almarhum) dan Veronika Wanur itu, sangat menghargai profesi petani.Tanpa petani kita tidak mungkin bisa hidup

Ia mengakui,dirinya pernah menjadi petani.

"Saya merasakan suka-duka ketika menjadi petani.Sejak kecil kami selalu ke sawah bersama keluarga. Di kala itu kami masih menggunakan peralatan tradisional "kisah Bupati Deno kepada media ini,Minggu (27/1/2019)

Dalam perbincangan singkat di kantor Bupati Manggarai,Mantan dosen Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang itu, mengisahkan kehidupan masa lalunya. Di tengah panas teriknya matahari,angin dan hujan sekali pun, ia selalu semangat untuk menyelesaikan pekerjaan di sawah.

"Setiap kali pulang sekolah,bapa dan mama selalu mengarahkan kami untuk turun ke sawah.Saat itu kami masih menggunakan kerbau untuk membajak sawah"cerita putra Cibal,kelahiran 2 Agustus 1959 tersebut.

Kenangan masa lalu itu,kisah Bupati Deno,merupakan pengalaman berharga dalam hidupnya.

"Setiap kali saya melihat para petani berada di sawah,memori masa lalu ku teringat kembali.Sampai kapan pun, petani itu adalah profesi yang mulia"ungkap Doktor hukum itu.

Dalam cerita singkat dengan awak media,Bupati Deno bercerita tentang perjalanannya menuju Labuan Bajo.

Perjalanan yang melelahkan itu,Bupati Manggarai tersontak ketika melihat para petani  sedang membajak sawah di Lingko Cucang, Desa Rai, Kecamatan Ruteng.

Dengan suara pelan,Ia menyampaikan pesan kepada sopirnya untuk berhenti sejenak.

"Saya menyaksikan para petani sedang membajak sawah secara manual.Melihat hal ini,saya menelpon Kadis Pertanian Manggarai untuk mendatangkan traktor di lokasi persawahan warga itu"cerita Deno Kamelus kepada media ini.

Pada hari Selasa, 22 Januari 2019,selepas jam kantornya, Bupati  Deno Kamelus tidak pulang ke rumah jabatan.

Dirinya Bersama Kabag Humas dan Kadis Pertanian langsung memantau lahan sawah tadah hujan milik para petani di wilayah itu.

Disaksikan warga dan para petani, Bupati Manggari langsung mendemonstrasikan penggunaan traktor roda empat.

Petak demi petak,ia membajak lahan warga.

Tampaknya,dua unit traktor milik Dinas Pertanian Manggarai diturunkan untuk membantu para petani .

Pantauan media ini,ketua DPD PAN Manggarai, Deno Kamelus melakukan pembajakan dan dilanjutkan dengan penggemburan menggunakan mesin pencacah tanah.

Bupati Deno ketika berbicang dengan para petani,ia berharap agar lahan kering milik warga tidak dibiarkan kosong.Tetapi lahan itu sebaiknya digunakan untuk tanaman hortikultura maupun menjadi lokasi persawahan.

“Ada banyak lahan kering yang tidak dimanfaatkan petani yang dibiarkan kosong. Namun dengan traktor seperti ini, sangat mempermudah pengolahan tanah. Lahan kering bisa kita bongkar. Terserah kepada petani setelah itu mau tanam padi, ubi atau yang lainnya,” ujarnya

Kehadiran orang nomor satu Manggari di areal lahan warga,memberikan kesan yang positif.

Maria Elviana, salah seorang pemilik lahan di Lingko Cincang mengaku sangat terharu menyaksikan Bupati Deno membajak sawah miliknya.

Deraian air mata Elviana  tak terbendungi mewarnai rasa kegembiraan.

“Lahan ini hanya digunakan untuk tanam padi pada musim penghujan. Kami tanam mulai bulan Februari. Sedangkan untuk musim kemarau kami gunakan untuk tanam Kacang Tanah dan Jagung,”cerita Maria sembari berlinangan air mata bahagia

Pengolahan lahan ini kata dia,membutuhkan tenaga manusia dan biaya yang sangat banyak.

Kepada Bupati Manggarai Deno Kamelus, ia menyampaikan ucapan terima kasih.

"Bupati Manggarai mempermudahkan kami dalam proses pengolahan lahan.Sebelum pada bulan Februari nanti kami mulai menanam padi"ungkapanya

Kabag Humas Manggarai, Adrianus Kenjuru menjelaskan, kehadiran Bupati Deno hanya ingin memperhatikan warga benar-benar siap menyongsong musim tanaman.

Apalagi sudah hujan, Bupati Deno ingin masyarakat harus mulai masuk ke sawah dan kebun.

Keterlibatan Deno dengan petani bukan kali ini saja.

"Pada Rabu (23/1/2019), ia menghadiri panen raya PKK Luju Nai, Kelurahan Lawir, Kecamatan Langke Rembong. PKK Luju Nai menggelar panen perdana cabai keriting, loba, dan wortel di dua kebun contoh yang ada"cetus Adrianus kepada Wartawan,Selasa 22 Januari 2019 ( kh)