Catatan Apria Putra : Lintau, Negeri Para Ulama



Bercerita kita sedikit, Lintau adalah gudangnya ulama-ulama terkemuka. Sejak berabad-abad silam, Lintau menjadi basis keilmuan Islam yang gaungnya terdengar hingga ke pelosok Minangkabau
Kemarin, Rabu (30/01/2019) sempatlah saya berkunjung ke Lintau, setelah empat tahun lamanya. Terakhir saya ke Lintau 2015 dalam sebuah “ekspedisi”. Kunjungan saya kali ini ialah untuk “manyambuang bonang tauntai”. Pada 2010 saya dapat berjumpa dengan seorang ulama di Lintau. Beliau ialah salah satu murid terkemuka dari alm. Syaikh Zakaria Labai Sati Malalo dan alm. Syaikh Tuangku Saliah Kiramaik Pariaman. Ulama tersebut tak lain ialah Syaikh Haji Basyir Malin Dubalang al-Khalidi Naqsyabandi (wafat 2011). 

Banyak hal yang beliau utarakan waktu pertemuan singkat itu, mulai dari kisah Syaikh Zakaria Labai Sati, Syaikh Angku Saliah, Syaikh Ja’far Pulau Gadang Kampar, hingga nasehat-nasehat yang sampai saat ini masih segar di ingatan. Pertemuan itu ternyata adalah tatap muka terakhir dengan beliau. Setahun setelah kunjungan saya tersebut beliau berpulang kerahmatullah. Terhentilah, sejenak, tali temali, dengan Lintau, terkhusus Tigo Jangko.  

Waktu berputar, masa berganti, berbilang tahun sejak “tiang” dipancang, dengan qadar Allah saya dipertalikan dengan anak dari syaikh tersebut. Ibarat pertemuan yang sudah diatur; skenario nan begitu apik, saya berjumpa dengan Buya Burhanuddin Basyir, Lc., MA. sebagai salah seorang zuriyyat syaikh, penyambung tali. Kunjungan saya kemarin ialah berupa penyambung benang yang telah disambung sejak beberapa tahun yang lalu itu.

Bercerita kita sedikit, Lintau adalah gudangnya ulama-ulama terkemuka. Sejak berabad-abad silam, Lintau menjadi basis keilmuan Islam yang gaungnya terdengar hingga ke pelosok Minangkabau ini. Sebutlah nama Tuanku Lintau yang berkaitan erat dengan Paderi. Tersebut pula nama Syaikh Bustami Lintau seorang ulama pendekar Silat Lintau yang kemudian pernah mukim di Batu Bolang, Lima Puluh Kota, yang begitu berjasa menyebarkan Silat Lintau. 

Syaikh Bustami tidak lain ialah mertua dari Syaikh Abdullah Halaban, ahli ushul dan mantiq di Pedalaman Minangkabau. Syaikh Abdullah Halaban merupakan salah seorang guru berpengaruh sekaligus mertua dari ulama kita, Maulana Syaikh Sulaiman Arrasuli Canduang. Banyak lagi nama-nama ulama terkemuka di daerah ini.

Di abad 20, dimintalah ulama dari Darul Ulum Tanoh Mirah, Aceh, untuk mengajar di Lintau. Ulama tersebut ialah tidak lain murid dari Maulana Syaikh Mudo Wali al-Khalidi Aceh. Mengajar di Lintau dengan lembaga pendidikan bernama “Darul Ulum”. Di antara tokoh ulama di Darul Ulum tersebut ialah ulama yang kita sebut tadi, Syaikh Basyir.

Saat ini Pondok Pesantren Darul Ulum, yang terletak di Tigo Jangko tersebut, diasuh oleh Buya Burhanuddin Basyir tersebut.

*******
Kami berbual banyak hal siang itu. Mulai dari masalah pendidikan pesantren, cerita-cerita lama, hingga beberapa isu keagamaan. Sambil menyelam minum air, begitu pepatah kita, saya pun memanfaatkan kunjungan ini untuk mengaji, di antaranya mengambil ijazah Hisab Tajarrub bersanad kepada alm. 

Syaikh Muhammad Sa’id al-Khalidi Bonjol dan ijazah kitab-kitab Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki al-Hasani, yang diterima beliau langsung dari Sayyid Ahmad al-Maliki di Mekkah al-Mukarramah. Ijazah ini diberikan sekaligus dengan beberapa kitab Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki tersebut.

Tidak ada kata, selain ucapan syukur: Alhamdulillah ‘ala hadzihin ni’mah.(ul)