Khatam Al-Qur'an Lansia Binaan Penyuluh Agama Islam, Mendapat Respon Positif Masyarakat

IMPIANNEWS.COM (Bukittinggi). 

Khatam Al Qur’an sudah lazim terdengar dan terlihat di tengah-tengah masyarakat khususnya di Kota Bukittinggi, karena khatam Al-Qur’an merupakan agenda rutin tahunan bagi setiap lembaga Pendidikan Al-Qur’an khususnya di Kota Bukittinggi. Khatam Al-Qur’an yang kita lihat itu adalah khatam al-qur’an di kalangan anak anak Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ )dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA). Namun Kali ini berbeda berbeda dari yang biasa yaitu khatam Al-Qur’an yang mana pesertanya terdiri dari masyarakat yang telah berumur Lanjut atau di sebut Lansia. Umur tertua pada khatam kali ini 84 tahun.

Minggu, (09/12/2018) yang lalu telah terlaksana kegiatan yang Langka dan unik di bidang keagamaan tersebut yaitu Khatam Al-Qur’an Lansia Ke II di Sarojo Kel. Camapago guguk Bulek Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi.

"Khatam Al-Qur’an ini merupakan khatam ke II setelah khatam Al-Qur’an I pada tahun 2013 yang lalu. Khatam Al-Qur’an Lansia Angkatan ke II ini berjumlah 28 orang. Khatam Lansia tersebut merupakan agenda tahunan program penyuluhan kelompok Lansia mengaji Assunnah Sarojo,". Hal tersebut sebagai mana disampaikan langsung oleh Pengasuh / Pembina Kelompok Lansia mengaji “Assunnah” Sarojo  Rusman Edi, S.Ag.M.Pd (Penyuluh Agama Islam Fungsional Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi) dalam sambutannya. 

Selanjutnya Rusman Edi lebih memamparkan bahwa Khatam kali  ini berbeda dari khatam yang pertama dulu , khatam Lansia ke II ini terdiri dari tiga tingkatan Pertama , kelompok Pemula I yang terdiri dari 16 orang dimana kelompok ini sebatas mampu membaca Al Quran denagan baik dan Lancar dengan irama / lagu masing masing semampunya. Kedua , kelompok Pemula II berjumlah 6 orang yang tidak hanya mampu  sebatas membaca dengan baik dan lancar tapi juga sudah mampu membaca dengan Lagu Tartil, sedangkan ke tiga, kelompok Lanjutan Berjumlah 6 orang kelompok ini sudah mampu membaca dengan baik dan lancar dengan lagu tartil  di tambah dengan tahfizh pada juz 30.

Khatam Al-Qur’an Lansia ini di awali dengan kegiatan pawai ta’ruf yang diikuti oleh seluruh peserta “Khatam Al-Qur’an Lansia” beserta keluarga (anak dan cucu) dengan menggunakan kendaraan tradisional “ Bendi” sebanyak 19 buah bendi yang di dahului oleh kendaraan forider kepolisian dan mobil penerangan  mengelilingi jalan protokol dalam Kota Bukittinggi. Pawai yang di lepas oleh Camat Kecamatan Mandiangin Koto Selayan  Emil Achir, juga bangga dengan adanya kegiatan Khatam Al-Qur’an Lansia ini. Sepanjang perjalanan pawai ta’ruf Kahatam Al-Qur’an Lansia ke II ini terlihat masyarakat merasa senang dan antusias menyaksikan iring-iringan kendaraan tradisional Kota Bukttinggi ini.

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menginformasikan tentang kegiatan ini dan secara  tidak langsung memperkenalkan kegiatan pembinaan yang di bina  oleh Penyuluh Agama Kota Bukittinggi ini.Tujuan dari kegiatan Khatam Lansia ini  secara umum sebagai  wadah evaluasi program  kelompok Lansia mengaji Assunnah Sarojo  yang telah dilakukan   selama satu tahun  program penyaluhan 2018 ini. Secara khusus kegiatan ini di harapkan dapat jadi motivator kepada masyarakat terutama masyarakat Lansia untuk kembali mempelajari Al-Qur’an. 

Perwakilan dari tokoh masyarakat H. Ismet Amzis, Dt. Rajo mangkuto juga merasa senang dan sangat antusias dengan kegiatan ini. Mantan walikota Bukittinggi ini juga sangat mengapresiasi kegiatan Lansia Mengaji Assunnah yang di bina oleh ust. Rusman Edi, S.Ag.M.Pd. Tokoh masyarakat ini berharap supaya kegiatan ini tidak terputus untuk masa masa yang akan datang.

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama kota Bukittinggi H. Abrar Munanda Ketika di temui Inmas menyampaikan apresiasi yang sangat luar biasa. "Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan penyuluh Agama Islam Kankemenag kota Bukittinggi yang sangat luar biasa tersebut. Biasanya khatam Al-Qur’an kita lihat hanya pada kalangan anak TPQ dan MDTA, namun kali ini Pesertanya orang tua kita (Lansia). Berarti keberadaan Penyuluh Agama Islam khusus di lingkungan Kankemenag Kota Bukittinggi sangat mendapat respon dan tempat di tengah-tengah masyarakat serta mampu memberikan kontribusi yang sangat besar dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat terutama dalam membaca Al-Qur’an," tuturnya. 

Selanjutnya Kepala Kankemenag ini menyampaikan bahwa Kementerian Agama Kota Bukittinggi bangga terhadap kinerja dan kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh Agama ini, apalagi peserta dalam pembinaan ini masyarakat yang tidak lagi di usia wajib belajar. "Mudah-mudahan hal ini bisa diadikan motivasi untuk memunculkan inovasi-inovasi baru dalam melaksanakan program penyuluhan di tengah-tengah Masyarakat," tuturnya lagi. (Yal)