HSN 2018, Canduang Jadi Kampung Santri Sumbar

IMPIANNEWS.COM
Kab. Agam, -- Dinilai sebagai kecamatan terbanyak berdirinya pondok pesantren yang telah meluluskan ribuan santri sejak puluhan tahun lalu, pada Kamis (18/10/2018) di MTI Canduang, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat, melalui Kabid Pakis Kardinal N bersama Bupati Agam diwakili Sekretaris Daerah Agam, Martias Wanto Dt Maruhun, melaunching Kec. Canduang sebagai Kampung Santri.

Kampung Santri dilounching dalam rangkaian Grand Opening Hari Santri, yang ditandai dengan pemukulan gendang oleh Kardinal dan Martias Wanto, disaksikan Kepala Kemenag se-Sumbar, pimpinan Pondok Pesantren se-Sumbar dan tamu undangan lainnya.

Pada kesempatan itu, Sekdakab. Agam, Martias Wanto menyebutkan, bahwa tidak salah lagi jika Kanwil Kemenag Sumbar memilih Agam, tepatnya di Kecamatan Canduang sebagai tempat lounching Kampung Santri, karena Agam memiliki jumlah pondok pesantren yang terbesar di Sumatera Barat.

“Saat ini kita memiliki 33 unit pondok pesantren, dan Canduang miliki pondok pesantren terbanyak di Agam,” ujarnya.

Dengan dilounchingnya Kampung Santri, diharapkan kegiatan kesantrian menyebar di tengah masyarakat, pada akhirnya nilai kesantrian dapat dimiliki masyarakat, sehingga mereka saling berbaur untuk mensyiarkan agama Islam.

Disebutkan, Kecamatan Canduang terdiri beberapa pondok pesantren, santrinya tidak hanya berada di ponpes saja, tetapi mereka juga mempunyai aktifitas diluar pondok seperti, jadi imam, khatib dan penceramah yang aktif di tengah masyarakat serta lainnya.

“Programnya bergabung dengan masyarakat, nilai inilah yang dapat dicontoh masyarakat dalam rangka melaksanakan kehidupan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah (ABS-SBK), yang dapat dipakai menuju masyarakat madani di Agam,” ujarnya.

Dilain sisi, Kabid Pembinaan Agam dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenang Sumbar, Kardinal N menyebutkan, Kampung Santri bertujuan agar keberadaan ponpes betul-betul dirasakan di tengah masyarakat, sehingga santrinya dapat membaur dengan masyarakat.

“Kampung santri diharapkan dapat memperkokoh ukhuwah Islamiyah serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, sehingga shalat berjamaah lima waktu sehari semalam semakin ramai di Kabupaten Agam. Selain itu kita harapkan santri ikut meminimalisir yang mungkar melalui ceramah dan kajian ilmu saat berada di tengah jemaah atau masyarakat,” ujarnya. (ul)