JCH Kota Payakumbuh Ikuti Praktek Manasik 2 Hari Penuh

Jelang praktek, jch mendapatkan pembinaan dan arahan dari pembimbing di maktab
IMPIANNEWS.COM
Payakumbuh -- Pasca 8 hari pelaksanaan manasik di kecamatan, 296 jch kota Payakumbuh yang ikuti praktek manasik haji selama 2 penuh. Tampak jemaah calon haji (JCH) membawa perlengkapan layaknya sudah berada di tanah suci. Karena praktek berlangsung selama 2 hari, jemaah mabit di Mesjid Jihad kelurahan Padang Datar. Mesjid ini disulap menjadi musdalifah. Ruang Seksi PHU disulap menjadi kantor maktab tempat penitipan barang berharga jemaah.

Tak ayal, Kankemenag Kota Payakumbuh dan Mushalla Baiturahmah pun disulap menjadi Misfalah, maktab yang akan didiami jch klotet X tepatnya di sektor IX Mekkah. Puluhan mobil dan kenderaan roda 2 padati pekarangan kankemenag. Sekitar 1/5 jam, kondisi pagi Selasa (10/07/2018) sempat membuat macet arus lalu lintas di seputaran perempatan kelurahan Sawah Padang. Alhamdulillah, Kepala Kankemenag Asra Faber telah menyiapkan kepanitian untuk mensukseskan praktek manasik haji yang akan digelar 2 hari itu, dibantu panitia manasik kecamatan.

Setidaknya ada beberapa lokasi disulap seperti kondisi aslinya di Mekkah. Seperti lapangan hijau Porseba kelurahan Subarang Batuang disulap menjadi Padang Arafah sebagai tempat wukuf. Kawasan Tanjung Pauh hingga mesjid Ausath disulap menjadi Mina sedangkan lapangan hijau Sari Bulan disulap menjadi lokasi pelaksanaan tawaf ifada'. Dilapangan Porseba sendiri panitia juga telah menamai beberapa tempat untuk dipakai sebagai lokaai Sa'i, termaauk di lapangan Sari Bulan. Panitia juga telah siapkan peralatan penunjang seperti miniatur Ka'bah dan kelengkapan lainnya.
Diterangkan Kepala Kankemenag melalui Kasi PHU H. Jufrimal, praktek manasik ini sengaja dibuat seirama dengan kondisi asli di Mekkah dan kita inapkan jemaah di mesjid Jihad. 

" Kita sudah siapkan semua kebutuhan praktek manasik, mulai dari panitia hingga bus yang akan dipakai untuk mengangkut jemaah. Semua guru manaaik kita libatkan. Jaah lansia juga telah kita siapkan mobil dan kursi roda. Semoga cuaca cerah walau saat ini sedang rinai. Kita berharap praktek manasik ini membawa dampak kemandirian dan kebersamaan di diri jemaah. Serta kepatuhan kepada pimpinan dalam hal ini ketua rombongan, pembimbing ibadah, petugas kesehatan dan petugas yang diterapkan pemerintah," terang Jufrimal.

Jelang memulai perjalanan dari maktab ke mina, para jemaah calin haji Kota Payakumbuh mendaparkan arahan dari koordinator manasik mandiri, H. Zuldaswar. Diawali dengan niat berihram, shalat sunat ihram, niat berhaji dan niat berumrah. Kesempatan itu buya Zuldaswar mengajak jemaah saling mensucikan diri dengan bertaubat dan bertimbang maaf sesama jemaah.
" Saat ini kita sudah berpakaian ihram yang tidak berjahit layaknya kain kafan. Itulah filosofi dibungkus kain ihram yang harus kita maknai secara mendalam. Saat niat telah kita ikhlaskan marilah kita jaga pantangan haji, laksanakan rangkaian ibadah, bertawakal dan tingkatkan kesabaran. Mari kita sungguh-sungguh beribadah, karena sudah banyak pengorbanan yang kita lakukan. Ikhlaskan pengorbanan itu agar menilai ibadah," ajak Zuldaswar.

Diujung arahan, Zuldaswar menyebutkan bahwa dalam praktek kali ini jemaah yang menjalani tarwiyah akan didampingi langsung 2 orang dokter dan tenaga medis. Sedangkan yang tidak menjalani tarwiyah akan didampingi pembimbing ibadah H. Darius. Selama manasik kita sudah membiasakan diri untuk berjalan, karena di Mekkah kita mayoritas berjalan kaki dibanding naik bus," tukuk Zuldaswar usai melafazkan niat haji dan umrah berjemaah.

Walau cuaca rinai, tidak mengurangi semangat jemaah. Praktek manasik dimulai setelah mendapatkan arahan, jemaah mulai berjalan kaki menempuh jarak sekitar 5 Km menuju lapangan hijau Porseba. Hingga berita ini kami turunkan prosesi praktek masih berlangsung. Tampak jemaah wukuf di lapangan Porseba, khutbah wukuf disampaikan PPIHI, H. Darius. (ul)