H Yulius Sabri Islamkan Gadis Khatolik Asal Sidikalang

Perempuan muallaf berkulit putih yang bernama Lismaria Pandiangan itu disyahadatkan resmi oleh Kepala KUA Kecamatan Rao H. Yulius Sabri dan dituntun oleh Ketua BP 4 Syahrizal
IMPIANNEWS.COM (Pasaman). 

Gadis asal Sidikalang Samosir Provinsi Sumatera Utara menyatakan dirinya dengan ikhlas masuk agama Islam di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Rao kemarin (10/7).

Perempuan muallaf berkulit putih yang bernama Lismaria Pandiangan itu disyahadatkan resmi oleh Kepala KUA Kecamatan Rao H. Yulius Sabri dan dituntun oleh Ketua BP 4 Syahrizal, akhirnya telah sah memeluk agama Islam disaksikan oleh tokoh-tokoh agama ranah Rao di ruang BP 4 KUA setempat.

Ditemui Kamis (12/7), Yulius Sabri mengucapkan rasya syukur dengan bertambahnya warga muslimah di wilayah kerjanya dan menginformasikan gadis tersebut saat ini tinggal di daerah Pacuan jorong I Nagari Tarung-Tarung Kecamatan Rao dan akan menikah dengan pria idaman hatinya asal ranah ini.

Disampaikan Yulius Sabri, setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, gadis  yang saat ini telah mengenakan jilbab berganti nama Nur Zakiyah dan meyakini dirinya untuk meninggalkan agama lamanya Khatolik.
Dikatakannya, ada beberapa pesan yang disampaikan kepada  muallaf kelahiran tahun 1982 itu, agar tetap pada keyakinan Islam di tengah banyaknya cobaan yang datang.

Disampaikannya yang pertama, beri waktu diri untuk belajar. Jangan malas untuk terus menggali pengetahuan tentang agama Islam. Sebab, setan akan melakukan apa saja agar manusia terjerumus dan terperangkap dalam perbuatan dosa. 

Kemudian, merancang jadwal dan target yang ingin dicapai ketika mempelajari cara beribadah dalam Islam, dan tetap sabar karena semua ada prosesnya.
Kedua, hindari membandingkan diri dengan orang lain. 

Jangan berkecil hati karena pengetahuan soal Islam lebih rendah dari yang lain karena masih dalam tahap belajar.
Ketiga, berperilakulah sewajarnya dan sangat disarankan untuk menjaga perilaku sewajar mungkin sesuai dengan adat istiadat yang dijunjung. 

Sebab, tidak semua orang memiliki pandangan yang sama dengan apa yang diyakini.
Keempat, cukup sopan dalam berpakaian. Serta yang terakhir meminta untuk selalu shalat dan berdoa terutama saat dalam keraguan. 

“Jangan pernah lalai dalam menjalankan ibadah terutama shalat lima waktu”, tegasnya. (suf78)