15 Menit Bersama Pelatih Suhatman Imam

H. Suhatman Imam
IMPIANNEWS.COM (Lubuk Basung)

Sore Rabu (4/7) di Tempat penginapan Tim PSP Padang yang sedang mengikuti pertandingan LIGA 3 Tahun 2018 berpusat di Lubuk Basung Kabupaten Agam Sumatera Barat.

Di lobby hotel dan beberapa orang nampak serius berbincang-bincang salah satunya tak asing lagi buat kita semuanya, seorang pelatih terkenal di negeri ini di sebabkan berbagai prestasi di torehnya untuk bangsa dan negara yaitu H.Suhatman Imam.

H.Suhatman Imam sebagai pelatih terbaik berbagai club telah di binanya dan di latihnya, sehingga club tersebut memiliki prestasi di kancah persepakbolaan indonesia di tingkat Nasional.

Pengalaman sebagai pelatih di terpa di luar negeri,  Italia dan Belanda, ilmu cara melatih pemain sepakbola yang tangguh dari luar negeri yang di dapat di terapkan  setiap club yang di latihnya, sebaik mungkin.

Sehingga club-club di bawah binaan yang dilatih Suhatman Imam selalu mendapat hati di mata masyarakat, bukti penonton akan ramai menyaksikan  club di latih Suhatman bermain atau berlaga di mana saja.

H. SUHATMAN IMAM dan TAF CHANIAGO
Cerita lepas sambil bergarau di lobby hotel, Suhatman Imam katakan bahwa pemain sepakbola di tanah air ini, manja-manja, kurang disiplin waktu, latihan agak berat mengeluh  dan suka enaknya.

Maka itu, persepakbolaan di Indonesia kurang beruntung dan tak akan maju-maju sama sekali, apalagi orang di luar  kepengurusan club bisa mendikte pelatih, saat anak asuhannya main, hal ini pernah di alaminya saat melatih salah satu club besar, sebut Suhatman Imam buka kartu demi kemajuan sepakbola negeri ini kedepannya.

Di Hari tuanya Suhatman Imam masih banyak di tawar club -club untuk dapat melatih, tapi selalu di tolak, biar beliau melatih PSP  sebab PSP  nama besarnya tetap melekat dan ada di hatinya.

PSP  harus di kembalikan kejayaannya walaupun saat ini bermain di LIGA 3,  saya (Red-Suhatman Imam) jadi pemain sepakbola dan banyak di kenal  orang bermula sebagai pemain PSP,  PSP lah merubah jalan kehidupan saya, sampai saya jadi pemain Nasional. dan menjadi pelatih sepakbola, Ujar Suhatman dengan  senyum tipis penuh makna.

Sekitar 15 minit berbincang bebas di silingi janda dan tawa lepas bersama pelatih Suhatman Imam, berakhir di sebabkan Waktu shalat masuk, kamipun bubar menuju kamar masing-masing untuk laksanakan shalat. (tf).