Tim Penilai Lomba Toga dan Akupresur Tingkat Sumbar Tinjau Kelompok Asman Curcuma

Menunggu kedatangan Tim Penilai, Camat Latina David Bachri bersama warga telah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan saat penilaian
IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh). 

Tim Penilai Lomba Pemanfaatan Toga dan Akupresur Tingkat Provinsi Sumatera Barat melakukan verifikasi lapangan dan penilaian di Kelompok Asman Curcuma, Kelurahan Sungai Durian, Kecamatan Lampasi Tigo Nagari (Latina), Selasa sebagai perwakilan Payakumbuh untuk lomba tersebut ke Tingkat provinsi Sumatera Barat. 

Menunggu kedatangan Tim Penilai, Camat Latina David Bachri bersama warga telah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan saat penilaian.Lomba ini fokus, bagaimana bisa memanfaatkan, menggali potensi lokal daerah, supaya berjalan sustainable (berkelanjutan) dari tahun ke tahun.

“Penilaian ini sudah berjalan dua tahun. Kalau toganya sudah berjalan lama. Sekarang hanya mengintegrasikan saja dengan akupresur. Kita harapkan sudah berjalan baik dan berdampak pada kesehatan masyarakat,” harap Ketua Tim Penilai Lomba Pemanfaatan Toga dan Akupresur Tingkat Provinsi Sumatera Barat, Yulia Fitria, saat melakukan verifikasi lapangan dan penilaian di Kelompok Asman Curcuma, Kelurahan Sungai Durian, Kecamatan Lampasi Tigo Nagari, Selasa (05/06/2018).

Didampingi Tim Penilai lainnya, Bahrizal Basir dan Eva Manjas, Yulia mengingatkan, walaupun ada lomba atau tidak ada lomba, Asman (Asuhan Mandiri) tetap berjaya, berjalan sebagaimana mestinya.

“Kita berharap, di semua kelurahan, desa, dan Nagari Asman bekembang. Kelompok-kelompok Asman kiranya dapat menghasilkan pada masing-masing daerah ciri khasnya, mulai dari tanaman maupun penanganan masalah kesehatan ringan melalui Akupresur,” urainya.

Wali Kota Payakumbuh, diwakili Asisten I, Yoherman, dalam sambutan singkatnya, menyambut baik kedatangan tim penilai dan berharap kegiatan ini lebih bersikap pembinaan.

“Kalau soal Toga, Payakumbuh sebagai daerah pertanian, tidak asing lagi. Pada masing-masing rumah, apalagi di Sungai Durian, Lampasi Tigo Nagari, halaman penduduk penuh ditanamani tanaman yang bersifat obat,” terang Yoherman.

Senada dengan Yoherman, Ketua Kelompok Asman Curcuma, Sungai Durian, Kecamatan Lampasi Tigo Nagari, Noftarina, mengatakan hampir setiap rumah di daerahnya, halamannya ditanami Kunyit dan tanaman obat lainnya.

“Selain untuk dikonsumsi sendiri, sekarang telah berhasil dijual. Tentu, selain bisa memberi manfaat secara kesehatan, juga memberi dampak kepada sektor ekonomi masyarakat,” kata Noftarina.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2016 tentang Upaya Penyelenggaraan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan Tanaman Obar Keluarga dan Keterampilan, pembinaannya dapat dilakukan melalui penilaian Pemanfaatan Toga dan Akupresur.(ul)